Kompas TV internasional kompas dunia

Di China, Anak Tak Boleh Sekolah jika Keluarganya Belum Vaksin Covid-19

Kompas.tv - 17 Juli 2021, 11:57 WIB
di-china-anak-tak-boleh-sekolah-jika-keluarganya-belum-vaksin-covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Sumber: Kompastv/Ant)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

BEIJING, KOMPAS.TV - China tak memperbolehkan anak kembali bersekolah pada September jika keluarganya belum divaksin Covid-19.

China bergabung dengan sejumlah negara seperti Prancis dan Yunani, yang menetapkan kewajiban vaksinasi untuk beberapa sektor.

Beberapa kota di China juga menegaskan seseorang harus sudah vaksin untuk bisa memasuki ruang publik, seperti rumah sakit dan pasar swalayan.

China pun menargetkan secara nasional 64 persen dari populasinya harus sudah disuntik pada akhir tahun mendatang.

Baca Juga: 212 Orang Tewas Saat Kerusuhan Afrika Selatan, Presiden Yakin Telah Direncanakan

“Mereka yang belum disuntik harus cepat melakukannya demi menghindari dampak tak bisa mengembalikan anak-anak Anda untuk kembali bersekolah,” bunyi pemberitahuan di Provinsi Guangxi awal pekan ini seperti dikutip dari BBC.

Pemberitahuan tersebut menambahkan bahwa peraturan itu berlaku untuk pelajar dari semua usia.

Pemerintah lokal di provinsi lainnya, seperti di Jiangxi dan Henan, juga mengeluarkan peraturan yang sama dengan mengatakan hanya anak dari keluarga yang telah divaksin yang diizinkan mengikuti semester baru di sekolahnya.

Meski begitu, aturannya berbeda secara signifikan dari satu daerah ke daerah lain.

Di provinsi Pingxiang, Hebei Utara, siswa berusia antara 12 hingga 17 tahun tidak akan diizinkan kembali ke sekolah kecuali mereka telah vaksin sepenuhnya.

Namun tak dijelaskan apakah peraturan ini berlaku untuk siswa dari usia lain.

Sementara itu, di Hancheng, Provinsi Shanxi, dikatakan bahwa orang yang tak divaksinasi tak akan diizinkan mengunjungi hotel, restoran, dan tempat hiburan.

Batas waktu bagi masyarakat untuk melakukan vaksinasi juga berbeda, meski kebanyakan dari mereka menetapkannya pada akhir Juli.

Namun pengumuman ini mendapatkan kritikan secara online. Para warganet menyebutnya tidaklah adil.

Baca Juga: Pesawat Rusia Mendarat Darurat di Siberia, Pilot Patah Kaki, Penumpang Selamat

“Awalnya, mereka mengatakan vaksinasi adalah sukarelawan. Ternyata itu menjadi sebuah keharusan,” tulis warganet pengguna Weibo.

Sementara itu, pejabat otoritas kesehatan China mengungkapkan, mereka menganjurkan masyarakat melakukan vaksinasi.

Tetapi keputusan berikutnya diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.

Namun, pemerintahan level rendah telah ditugaskan untuk memprioritaskan vaksin terhadap sebanyak mungkin orang.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x