Kompas TV nasional politik

Ketua Fraksi PAN: Saya Tak Mau Dengar Ada Anggota DPR Tidak Dapat ICU

Kompas.tv - 14 Juli 2021, 10:22 WIB
ketua-fraksi-pan-saya-tak-mau-dengar-ada-anggota-dpr-tidak-dapat-icu
Anggota Komisi IX DPR yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay Partaonan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). (Sumber: (Kompas.com/Kristian Erdianto))
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta kepada Kementerian Kesehatan agar memperhatikan nasib para wakil rakyat yang terpapar Covid-19. Dirinya mengingatkan agar tak ada lagi kejadian anggota DPR tak mendapatkan ICU di rumah sakit. 

Anggota Komisi IX DPR itu mengisahkan bahwa pihaknya pernah mengalami kejadian ada koleganya di dalam partai, yaitu John Mirin, karena tidak dapat penanganan secara serius akhirnya harus mengembuskan nafas terakhir. 

Baca Juga: Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat Tak Tambah Dosis Booster Sendiri Tanpa Pengawasan

"Saya tidak mau lagi mendengar ada anggota DPR yang tidak dapat tempat di ICU, seperti yang dialami anggota fraksi PAN John Siffy Mirin," kata Saleh dalam rapat bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin secara virtual, Selasa (14/7/2021). 

Ia meminta jajaran Kemenkes untuk mempersiapkan secara matang dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Oleh sebab itu, seluruh fasilitas kesehatan dan pelengkapnya juga harus tersedian untuk menampung pasien. 

"Kalau nanti terus lagi naik (kasus Covid-19), ini tentu persiapan yang cukup matang," ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, pihaknya telah menyusun skenario terburuk bila kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami lonjakan. Persiapan itu dilakukan jika jumlah keterisian rumah sakit meningkat sebanyak 30 persen dan 60 persen dari total sekarang.

"Kami membuat skenario ke depan, lalu menghitung kira-kira berapa yang harus kita tambah kalau kasusnya memburuk 30 persen dan ini di-update tiap minggu, kalau kasus memburuk 30 persen dan sangat memburuk 60 persen dari sekarang berapa kekurangan RS," kata Budi dalam rapat bersama Komisi IX secara virtual, Selasa (13/7/2021). 

Baca Juga: 300.000 Paket Obat Gratis akan Segera Dibagikan untuk Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Menurut dia, terdapat dua provinsi yang dinilai akan terjadi lonjakan kasus dalam dua minggu ke depan, yaitu Yogyakarta dan DKI Jakarta.

"Paling berat dalam seminggu dua minggu ke depan kalau ada perburukan terus sebesar 30 persen atau kira-kira 2-3 persen per hari itu yang berat adalah Yogyakarta dan DKI Jakarta, karena akan kekurangan tempat tidur isolasi dan akan kekurangan tempat tidur untuk ICU," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x