Kompas TV nasional peristiwa

Bisa Belajar dari India, Ini 5 Hal yang Mereka Lakukan Ketika Alami Krisis Oksigen

Kompas.tv - 8 Juli 2021, 11:40 WIB
bisa-belajar-dari-india-ini-5-hal-yang-mereka-lakukan-ketika-alami-krisis-oksigen
Seorang pekerja mengisi tabung oksigen medis yang digunakan di rumah-rumah sakit COVID-19, di Prayagraj, Negara Bagian Uttar Pradesh, India utara, pada 19 April 2021. (Sumber: Xinhua)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar ilmu kesehatan dari Fakultasi Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkap setidaknya ada lima langkah efektif yang ditempuh India dalam mengatasi krisis oksigen saat terjadi lonjakan Covid-19.

"India juga pernah mengalami kekurangan oksigen yang banyak diberitakan. Sedikitnya ada lima hal yang dilakukan India ketika itu untuk mengatasinya," katanya seperti dilansir dari ANTARA, Kamis (8/7/2021).

Pertama, kata Guru Besar Paru itu, India sempat memberi larangan penggunaan oksigen cair untuk kepentingan non-kesehatan.

Pelaksanaannya dilakukan secara ketat. Industri lain tidak diizinkan menggunakan oksigen, tanpa terkecuali.

Kedua, kata Tjandra, mereka menginisiasi pemasangan Medical Oxygen Generation Plants sebagai pabrik produksi oksigen di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di negara itu. "India juga mempercepat distribusi, seperti dengan oxygen express trains," tambahnya.

Baca Juga: Tabung Oksigen di Jember Langka dan Harganya Naik 2 Kali Lipat

Ketiga, yang tidak kalah penting, kata dia, adalah peran aktif berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam mendorong pengadaan oksigen bagi masyarakat yang sedang membutuhkan.

Ia memisalkan, Hemkunt Foundation dengan 150 relawan, melayani sekitar 15 ribu panggilan telepon. "Semacam pelayanan oksigen drive-through dan Sewa International yang menyediakan oxygen concentrator," kata dia mencontohkan.

Keempat, kata Tjandra, India juga menerima bantuan oksigen dari negara lain, termasuk Indonesia.

Bahkan, Amerika Serikat pernah menyumbang 1.100 silinder oksigen. Prancis menyumbangkan oksigen cair. Inggris menyumbangkan oxygen concentrator, dan Jepang mengirimkan oxygen concentrator.

Kelima, sejaka awal menyiapkan kemungkinan kasus. Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu, mengatakan ada negara bagian tertentu yang sudah sejak awal menyiapkan kemungkinan-kemungkinan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x