Kompas TV internasional kompas dunia

Gereja Ortodoks Rusia Anggap Penolak Vaksin Covid-19 Sebagai Pendosa

Kompas.tv - 6 Juli 2021, 16:40 WIB
gereja-ortodoks-rusia-anggap-penolak-vaksin-covid-19-sebagai-pendosa
Seorang mahasiswa Russian University of Transport menerima dosis vaksin Sputnik V (Gam-COVID-Vac) untuk melawan penyakit virus corona (COVID-19) di klinik universitas di Moskow, Rusia, Jumat (25/6/2021). (Sumber: REUTERS/TATYANA MAKEYEVA)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

MOSKOW, KOMPAS.TV - Gereja Ortodoks berpengaruh di Rusia memperingatkan orang-orang yang menolak divaksin Covid-19 sebagai pendosa yang harus bertobat selama sisa hidup mereka, saat negara itu melaporkan lonjakan baru infeksi dan kematian.

Gereja meminta umatnya agar disuntik vaksin saat 24.353 infeksi baru Covid-19 dilaporkan pada Senin di Rusia, termasuk 6.557 infeksi di Moskow, sehingga totalnya mencapai 5.635.294 infeksi, seperti dilansir Antara, Selasa, (06/07/2021).

Satgas Covid-19 pemerintah Rusia mengatakan dalam sehari 654 orang meninggal karena Covid-19, menambah total menjadi 138.579.

Badan statistik federal memiliki angka berbeda, mereka melakukan pendataan terpisah dan menyebutkan Rusia mencatat sekitar 270.000 kematian Covid-19 selama periode April 2020-April 2021.

Baca Juga: Vladimir Putin Peringati Ritual Kristen Ortodoks dengan Berendam di Kolam Es

Ratusan orang tampak mengantri untuk menerima vaksinasi Covid-19 di pusat vaksinasi di Moskow, Rusia, Jumat (2/7/2021). (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)

Berbicara di stasiun TV pemerintah Metropolitan Hilarion, kepala departemen hubungan eksternal gereja Patriarkh Moskow, mengatakan mereka yang menolak vaksin melakukan "sebuah dosa yang harus mereka tebus seumur hidup,"

Ia menambahkan: "Setiap hari saya menyaksikan situasi di mana orang-orang mendatangi pendeta untuk mengakui bahwa mereka menolak untuk memvaksin diri mereka sendiri atau orang terdekat mereka dan akhirnya menyebabkan kematian seseorang... Dosanya yakni memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain."



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x