Kompas TV regional sosial

Nasib Belasan Ribu Karyawan Mal di DIY Terancam, APPBI DIY Berharap PPKM Darurat Tidak Diperpanjang

Kompas.tv - 3 Juli 2021, 19:47 WIB
nasib-belasan-ribu-karyawan-mal-di-diy-terancam-appbi-diy-berharap-ppkm-darurat-tidak-diperpanjang
Ilustrasi lonjakan kasus covid-19 membuat PPKM darurat diterapkan di Jawa Bali, tak terkecuali DIY. (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Penerapan PPKM darurat ada 3 sampai 20 Juli 2021 membuat mal di DIY tutup sementara. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY berharap PPKM darurat tidak diperpanjang.

Ada delapan mal di wilayah DIY. Di Sleman, ada Plaza Ambarrukmo, Jogja City Mall, Hartono Mall dan Sleman City Hall. Sedangkan di Kota Yogyakarta ada Malioboro Mall, Galeria Mall, Lippo Mall, dan Jogjatronik. 

Menurut Ketua APPBI DIY Surya Ananta, kebijakan ini sangat memberatkan pihak mal dan tenant atau gerai di dalamnya. Selama ini mal-mal di DIY sudah bisa menjalankan protokol kesehatan dengan ketat di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Penambahan Angka Covid-19 di DIY Tembus 1.358 Kasus pada Hari Pertama PPKM Darurat

"Gerai di dalam mal beragam, mulai dariyang berafiliasi internasional sampai UKM, daya tahannya juga beragam, belum tentu perusahaan besar punya daya tahan besar karena biaya mereka juga besar," ujarnya, Sabtu (3/7/2021).

Artinya, jika dihantam kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan berkepanjangan maka kemungkinan besar juga suit bertahan. Tidak beroperasinya mal membuat karyawan tidak diperlukan dalam usaha.

Di Plaza Ambarrukmo terdapat sekitar 2.000 karyawan. Diperkirakan jumlah karyawan di delapan mal DIY berkisar 12.000 sampai 13.000 orang.

"Karyawan ini jadi taruhan, kalau PPKM darurat diperpanjang dampaknya sangat berat, bisa berpotensi muncul gelombang PHK," ucapnya.

Ia menjelaskan jika mal tutup tidak lantas semua peralatan dihentikan. Mal tetap butuh pemeliharaan sekalipun tidak beropeasi, seperti genset dan kelistrikan, serta kebersihan dan keamanan gedung yag membutuhkan petugas.

"Kalau tidak ada pendapatan, tentu berat membayar biaya operasional itu," tuturnya.

Baca Juga: Warga Jakarta Antre Isi Ulang Tabung Oksigen hingga Pemprov DIY Bentuk Satgas Oksigen

Ia berharap seusai PPKM Darurat, mal di DIY bisa kembali buka dan beroperasi, mengingat mal atau pusat perbelanjaan yang paling siap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x