Kompas TV internasional kompas dunia

Meski Kecam Insiden Laut Hitam sebagai Provokasi, Putin Yakin Tak akan Picu Perang Dunia ke-3

Kompas.tv - 30 Juni 2021, 21:48 WIB
meski-kecam-insiden-laut-hitam-sebagai-provokasi-putin-yakin-tak-akan-picu-perang-dunia-ke-3
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam siaran langsung konferensi telepon di Moskow, Rusia, Rabu (30/6/2021). (Sumber: Sergei Savostyanov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

MOSKOW, KOMPAS.TV – Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada Rabu (30/6/2021) bahwa sebuah pesawat pengintai Amerika Serikat (AS) beroperasi selaras dengan sebuah kapal perusak Inggris dalam insiden di Laut Hitam pekan lalu. Insiden itu, digambarkan Putin sebagai “provokasi” untuk mengetes respons Moskow.

Menurut Rusia, salah satu kapal perangnya melepaskan sejumlah tembakan peringatan dan jet tempurnya menjatuhkan bom di jalur kapal perusak Defender pada 23 Juni lalu.

Tembakan itu dilepaskan Rusia untuk mengusir Defender keluar dari area dekat Semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia pada 2014. Inggris membantah klaim itu, bersikukuh bahwa kapalnya tak ditembaki dan berlayar di perairan Ukraina.

Baca Juga: Tegang, Rusia Beri Tembakan Peringatan ke Kapal Perang Inggris di Laut Hitam

Melansir Associated Press, saat disinggung jika insiden itu dapat memicu Perang Dunia ke-3, Putin menyatakan bahwa tampaknya hal itu tak akan terjadi.

“Bahkan jika kami menenggelamkan kapal (Inggris) ini, akan sulit membayangkan dunia berada di ujung Perang Dunia ke-3,” kata Putin dalam sebuah siaran langsung konferensi telepon di Moskow, Rabu (30/6/2021).

“Karena mereka yang melakukannya tahu bahwa mereka tak akan bisa jadi pemenang dalam perang ini," sambungnya.

Baca Juga: Usai Saling Bersitegang, Rusia Pamer Latihan Perang Dekat Kapal Induk Inggris di Laut Mediterania

Putin menambahkan, misi pesawat pengintai AS tampaknya untuk memantau respons militer Rusia terhadap kapal perusak Inggris.

Moskow, imbuh Putin, menyadari niat AS itu dan menanggapinya dengan tepat untuk menghindari pengungkapan data sensitif.  

Pada insiden di Laut Hitam pekan lalu itu, Inggris berkeras bahwa Defender telah melakukan perjalanan rutin melintasi jalur pelayaran yang diakui secara internasional dan tetap berada di perairan Ukraina dekat Krimea.

Inggris, seperti sebagian besar negara lain di dunia, mengakui Krimea sebagai bagian dari Ukraina kendati Rusia telah mencaplok semenanjung itu pada 2014 silam.

Baca Juga: Kala Rusia Penasaran Saat Kapal Induk Terbaru Inggris Ikut Operasi Perangi ISIS: Angkut Jet F-35

Rusia mengecam langkah Defender dan menyebutnya sebagai “provokasi”. Rusia juga memperingatkan lain kali akan menembak dan menghantam kapal perang yang mengganggu jika mereka hendak mencoba mengetes militer Rusia.  



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x