Kisah Kolonel TNI Bergelut dengan Sampah untuk Budidaya Magot

ACEH, KOMPAS.TV - Usai jam kantor, Reki Feriyanto bergegas ketempat budidaya magot atau larva lalat yang dikelolanya di Komplek Asrama TNI Keraton, Banda Aceh. Dia berpangkat kolonel, dengan tugas sehari-hari sebagai Aslog Kasdam Iskandar Muda.

Sudah 3 bulan perwira militer ini menekuni budidaya magot untuk pakan unggas dan ikan. Di tempat yang sama, Kolonel Reki juga memelira ratusan bebek, memanfaatkan hari libur dan waktu luang selepas dinas.

Maggot adalah larva dari lalat black soldier. Kata Reki, lalat jenis itu banyak terdapat di lingkungan sekitar.

Media pembiakan larva yang digunakan adalah sampah basah organik, seperti sampah rumah makan, restoran, maupun buah dan sayuran yang sudah busuk. “Belajarnya dari google dan youtube sejak dua tahun lalu, tapi baru saya aplikasikan di sini, kebetulan di sini ada lokasi yang bisa dimanfatkan,” ungkap Reky.

Menurutnya, dia memulai itu berangkat dari kegelisahaan banyaknya peternak masih memakai pakan pabrikan yang harganya terus naik, sehingga keuntungan diperoleh sangat kecil. Sementara kita bisa membuat pakan alternatif sendiri yang sangat kaya protein.

Saat ini Reki membutuhkan sekitar 1,5 ton per hari sampah sisa untuk media pembesaran magot. Dibantu 3 orang pekerja, tiap hari Reki juga memanen sekitar 200 kilogram magot.