Kompas TV regional update corona

Ridwan Kamil Sebut Lonjakan Covid-19 di Jawa Barat Gara-Gara Mudik Lebaran

Kompas.tv - 13 Juni 2021, 17:25 WIB
ridwan-kamil-sebut-lonjakan-covid-19-di-jawa-barat-gara-gara-mudik-lebaran
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau posko pencegahan penyebaran Covid-19 Partai Nasdem di Jalan A. H Nasution, Kota Bandung, Selasa (21/4/2020) (Sumber: Humas Pemprov Jabar)
Penulis : Fadhilah | Editor : Hariyanto Kurniawan

BANDUNG, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus Covid-19 bukan hanya terjadi di Jawa Tengah (Jateng). Wilayah Jawa Barat (Jabar) pun mengalami hal serupa.

Hal itu diakui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengunjungi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) pukul 22.30 WIB malam bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna. 

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Jabar terjadi karena dampak dari libur Lebaran.

Baca Juga: Jokowi Peringatkan Ganjar tetang 11 Zona Merah di Jawa Tengah

"Memang fakta ya terjadi lonjakan (kasus Covid-19) pasca-libur Lebaran yang masa inkubasinya jatuh di minggu-minggu ini lah kira-kira begitu," katanya dikutip dari Kompas.com.

"Ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan pada imbauan mudik itu membawa kemudaratan seperti ini. Jadi ini nyata," sambung Emil.

Menurut Emil, jika masyarakat patuh pada imbauan pemerintah untuk menahan diri tidak mudik, lonjakan kasus bisa dihindari.

"Kalau pada saat itu semua taat tidak akan terjadi lonjakan seperti sekarang. Jadi ini tolong diulas di media pentingnya ketaatan itu. Kenapa, karena data pada hari Lebaran itu rendah. Salah satu persentase (kasus) terendah itu justru di hari Lebaran. Sekarang ada kenaikan," ungkapnya.

Saat itu Emil juga mengatakan, sebelum Lebaran, kasus Covid-19 di Jabar cenderung menurun.

Dia pun menjelaskan langkah untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Salah satunya menyiapkan aturan pengetatan aktivitas masyarakat.

"Nanti saya sudah saya instruksikan diwakili Sekda Kota Bandung kebijakan WFH sedang dihitung, kebijakan nikahan sedang dihitung, khususnya Bandung Raya," katanya.

Lalu, dalam kesempatan itu, Emil juga menanggapi soal isu rumah sakit menolak pasien dengan alasan kamar penuh.

Baca Juga: Kadishub: Penerapan Larangan Mudik di Jabar Dinilai Berhasil

Menurutnya, berdasar keterangan dokter di RSHS, banyak pasien tanpa gejala yang datang meminta perawatan. Padahal, hasil analisis dokter, pasien tersebut cukup menjalani isolasi mandiri.

"Jadi intinya ada kenaikan tapi masih terkendali. Isolasi nonrumah sakit kita siapkan karena catatan RSHS banyak yang dikit-dikit ingin ke rumah sakit padahal diagnosanya cukup isoman (isolasi mandiri). Proses mengukur ini yang harus kita perbaiki agar jangan OTG dikit-dikit ke RSHS," tuturnya.

"Jadi tidak betul ada ditolak itu. Bukan ditolak, dokter menilai Anda tidak perlu dirawat (di rumah sakit), cukup (dirawat) di rumah. Jadi (rumah sakit) bukan penuh, karena kenyataannya juga tidak penuh. Bahwa naik iya tapi tidak penuh," imbuh Ridwan Kamil.

Sementara itu, setelah berkunjungan ke RSHS Bandung, Emil dan rombongan melanjutkan peninjauan ke RSKIA Kota Bandung.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x