Kompas TV regional berita daerah

Stok Menumpuk 2 Tahun, Penjual Perlengkapan Haji Mengaku Omzet Turun hingga 90 Persen

Kompas.tv - 8 Juni 2021, 15:57 WIB
stok-menumpuk-2-tahun-penjual-perlengkapan-haji-mengaku-omzet-turun-hingga-90-persen
Ilustrasi: para jemaah haji 2020 tengah melaksankaan Sai dengan tetap menerapkan social distancing dan menggunakan masker (Sumber: Dokumentasi Kementerian Haji Arab Saudi)
Penulis : Fadhilah | Editor : Deni Muliya

BLITAR, KOMPAS.TV - Pembatalan ibadah haji 2021 turut berdampak bagi Dwi Prasetyono.

Pemilik toko perlengkapan haji itu mengaku omzetnya turun.

Bahkan hingga kini stok perlengkapan haji masih menumpuk di Toko Zaidan, Kota Blitar, Jawa Timur.

Omzet penjual perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kota Blitar ini pun turun sekitar 90 persen.

Baca Juga: BPKH Izinkan Calon Jemaah Haji Tarik Dananya, tapi Bakal Kehilangan Antrean

Dwi mengatakan, stok perlengkapan haji miliknya itu sejatinya sudah disiapkan sejak 2019.

Namun hingga kini belum terjual lantaran adanya pembatalan penyelenggaraan haji selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

"Padahal, sebelum pandemi saya menyiapkan stok kebutuhan haji dua kali lipat dari biasanya. Karena saya melihat antusias orang pergi haji tinggi. Sampai sekarang stok tidak terjual dampak pembatalan penyelenggaran haji," kata Dwi, Selasa (8/6/2021), dikutip dari Surya.co.id.

Menurut Dwi, stok perlengkapan haji disimpan di gudang lantai dua toko miliknya di Jalan Bali, Kota Blitar.

Sejumlah barang perlengkapan haji seperti kaus dalam, topi, sabuk, sandal, sajadah, dan mukena, terlihat menumpuk di rak gudang lantai dua toko Dwi.

Dwi mengatakan selain perlengkapan haji, tokonya juga menyediakan oleh-oleh haji.

Biasanya, orang yang baru pulang haji memberikan oleh-oleh untuk tamu yang berkunjung ke rumah.

Barang yang digunakan untuk oleh-oleh tidak semua dari Mekkah.

Sebagian beli di toko perlengkapan haji lokal.

"Para haji memberikan oleh-oleh untuk tamu, biasanya sebagian barangnya dari lokal. Contohnya sajadah, sarung, mukena, dan jilbab, itu paling banyak digunakan untuk oleh-oleh orang pulang haji," terangnya.

Baca Juga: Haji 2021 Batal Digelar, DPR Pastikan Tak Ada Dana Jemaah untuk Bangun Infrastruktur

Namun, peniadaan penyelenggaraan haji yang berlangsung dua tahun ini karena pandemi, membuat bisnis toko perlengkapan haji dan umrah milik Dwi merugi.

Dia pun berharap pandemi Covid-19 cepat berakhir dan penyelenggaraan ibadah haji bisa dilaksanakan kembali.

"Biar usaha penjualan perlengkapan haji dan umrah ikut jalan lagi," katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x