Kompas TV nasional peristiwa

Seabad Soeharto, "Masyarakat Soehartonesia" Adakan Pertunjukan Wayang Kulit Virtual

Kompas.tv - 8 Juni 2021, 05:54 WIB
seabad-soeharto-masyarakat-soehartonesia-adakan-pertunjukan-wayang-kulit-virtual
Presiden Soeharto saat dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia, 27 Maret 1968 (Sumber: KOMPAS/Pat Hendranto)
Penulis : Iman Firdaus


JAKARTA, KOMPAS.TV- Hari ini 8 Juni 2021,  merupakan hari lahir ke 100  Presiden kedua Indonesia Soeharto. Meski sudah meninggal sejak 27 Januari 2008, namun para pengagum "Smiling General" ini masih banyak.

Himpunan Masyarakat Soehartonesia (HMS Indonesia) misalnya, mereka akan mengadakan pertunjukan wayang kulit virtual malam ini. 

“Acara ini untuk mengenang jasa besar dan pengabdian Pak Harto di negeri ini,” kata Ketua Himpunan Masyarakat Soehartonesia (HMS Indonesia) Giyanto Hadiprayitno, melalui rilisnya kepada media, Minggu (6/6/2021).

 

Baca Juga: Seabad Soeharto: Panduan Terbuka bagi Penguasa Berikutnya


Pertunjukkan ini bakal menghadirkan dalang milenial Ki Putut Puji Agus Senno asal Magetan, Jawa Timur. Sedangkan lakon yang diangkat adalah cerita Pandu Swargo.

Pandu Swargo bercerita tentang perjuangan Bima,  salah satu anak dari Pandawa, yang berjuang memohon kepada sang Pencipta untuk mengampuni dan mengangkat derajat orangtuanya yang telah meninggal.

Sebaliknya, bakti seorang anak soleh yang berdoa untuk memintakan ampun bagi dosa orangtua, ternyata mampu menghentikan siksa di alam kematian.

Kisah Pandu Swargo menunjukkan ikatan batin yang kuat antara ayah dan anak. Perjuangan seorang ayah tidak kalah mulia dengan perjuangan ibu.

Baca Juga: Seniman Ini Melukis Presiden Soeharto Sambil Jalan Kaki

“Harapan kita masyarakat dapat turut mengenang keagungan dan jasa besar HM Soeharto dalam membangun NKRI serta mengambil hikmah dari cerita pertunjukan wayang kulit ini,” kata Giyanto.

Pertunjukan seni budaya wayang kulit ini diadakan secara virtual pada Selasa(08/06), mulai pukul 20.00 WIB dari Pendopo Purwodadi, Magetan dengan menerapkan protokol kesehatan.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x