Kompas TV internasional kompas dunia

Cuitan Presidennya Dihapus, Nigeria Larang Penggunaan Twitter dan Akan Mendakwa Para Pelanggar

Kompas.tv - 6 Juni 2021, 09:44 WIB
cuitan-presidennya-dihapus-nigeria-larang-penggunaan-twitter-dan-akan-mendakwa-para-pelanggar
Ilustrasi Twitter (Sumber: Unsplash)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

ABUJA, KOMPAS.TV - Pemerintah Nigeria melarang penggunaan Twitter di negara tersebut dan akan mendakwa para pelanggar yang tetap memakainya.

Nigeria mengumumkan pelarangan operasi Twitter di negara Afrika Barat itu pada Jumat (4/6/2021).

Pelarangan itu dilakukan setelah Twitter menghapus cuitan Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari karena dianggap melanggar peraturan mereka.

Beberapa pengguna melihat postingannya, yang merujuk pada perang saudara Nigeria empat dekade lalu, sebagai ancaman terselubung terhadap gerakan pemisahan diri di tenggara negara itu.

Baca Juga: Pasien Meninggal, Dokter Bangsal Covid-19 Dipukuli Massa

Pemerintah Nigeria mengatakan pada Sabtu (5/6/2021), penghapusan cuitan itu mengecewakan.

Tetapi menurut mereka itu bukan satu-satunya alasan mereka mengeluarkan keputusan pelarangan Twitter di negara itu.

“Ada banyak masalah dengan platform media sosial di Nigeria, di mana informasi yang salah dan berita palsu yang menyebar melaluinya memiliki konsekuensi kekerasan di dunia nyata,” bunyi pernyataan pemerintah Nigeria dikutip dari BBC.

Nigeria pun akan memberikan hukuman kepada siapa pun yang masih menggunakan mikroblog tersebut.

Menteri Kehakiman Nigeria, Abubakar Malami mengatakan ia telah "mengarahkan penuntutan segera terhadap para pelanggar larangan Pemerintah Federal pada operasi Twitter di Nigeria".

Baca Juga: Facebook Hanya Tangguhkan Akun Donald Trump Dua Tahun, Tak Jadi Tanpa Batas Waktu

Ia juga mengatakan kepada jaksa penuntut umum untuk siap beraksi jika pelanggaran terjadi.

Menurut Juru Bicara Kementerian Kehakiman, Umar Gwandu, pesan itu ditargetkan baik kepada individu dan juga perusahaan.

Twitter mengungkapkan pengumuman pelarangan oleh pemerintah Nigeria sangat memprhatinkan.

Aksi tersebut juga meningkatkan kecaman dari kelompok hak asasi manusia dan kekuatan internasional, karana diyakini akan membatasai kebebasan berbicara di Nigeria.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x