Kompas TV regional berita daerah

Anggota Satgas Nemangkawi Tertembak Saat Kontak Senjata dengan KKB di Puncak

Kompas.tv - 18 Mei 2021, 19:46 WIB
anggota-satgas-nemangkawi-tertembak-saat-kontak-senjata-dengan-kkb-di-puncak
Tangkapan layar video sejumlah personel polisi mengevakuasi salah satu rekannya yang tertembak usai terjadinya kontak senjata antara TNI Polri dengan KKB di Kampung Maki, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021). (Sumber: akun Instagram @infokomando)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Deni Muliya

JAYAPURA, KOMPAS.TV - Salah satu anggota Satuan Tugas Nemangkawi tertembak dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata di Kampung Makki, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (18/5/2021) pukul 06.20 WIT.

Adapun, Perwakilan Komisi Nasional HAM Wilayah Papua tetap berharap ada dialog intensif untuk menyelesaikan kasus ini.

Melansir dari laman Kompas.id (18/5/2021), korban luka dalam insiden itu adalah Prajurit Kepala Rafles.

Lututnya tertembak saat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin Lekagak Telenggen di Kabupaten Puncak.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura, Selasa sore, mengatakan, pengejaran sudah dilakukan dalam kurun waktu seminggu terakhir. Sejauh ini empat anak buah Lekagak Telenggen tewas ditembak.

Kelompok ini dikejar karena diyakini terlibat dalam sejumlah aksi teror di Kabupaten Puncak dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Januari-Mei 2021, misalnya, KKB terlibat 17 penyerangan di Intan Jaya dan Puncak.

Baca Juga: Gerak KKB Makin Terjepit, Kapolda Papua: Kami Dirikan Pos Keamanan di 3 Jalur Perlintasan Mereka

Akibatnya, enam aparat keamanan dan enam warga sipil meninggal dunia. Selain itu, enam aparat keamanan dan dua warga terluka.

Ia menambahkan, Satgas Nemangkawi kini telah menguasai tiga kantong persembunyian KKB di Kabupaten Puncak.

Lokasinya ada di Kecamatan Gome, Mayuberi dan Kecamatan Ilaga Utara.

”Strategi kami menghentikan pasokan logistik makanan ke KKB. Ketersediaan logistik sangat menentukan kelompok itu beraksi,” ujar Mathius.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Komisi Nasional HAM Wilayah Papua Frits Ramandey menyatakan akan terus memonitor upaya penegakan hukum oleh Satgas Nemangkawi.

Dia berharap, semuanya dilakukan dengan mengedepankan upaya penegakan hukum terukur.

”Komnas HAM masih menilai perlu adanya dialog bersama sebagai solusi untuk menyelesaikan konflik di Papua,” tuturnya.

Baca Juga: Pengejaran KKB Papua Membuahkan Hasil, Satgas Nemangkawi Kuasai Beberapa Titik



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x