Kompas TV internasional kompas dunia

Mengungkap Kronologi Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa, Terparah Sejak 2017

Kompas.tv - 16 Mei 2021, 21:59 WIB

KOMPAS.TV - Ketegangan bermula pada Jumat pekan lalu (7/5), ketika warga Palestina memadati kompleks Masjid Al-Aqsa, guna menyambut Malam Lailatul Qadar di akhir Ramadan. Warga Palestina terus mendatangi Kompleks Masjid Al-Aqsa pada malam itu.

Aksi kekerasan sudah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat sejak seminggu sebelumnya.

Warga Palestina melemparkan batu, botol, dan kembang api ke arah polisi Israel yang menembakkan peluru karet dan granat kejut. Lebih dari 220 orang terluka, kebanyakan warga Palestina

Saat Masjid Al-Aqsa menggelar shalat Tarawih pada Sabtu (8/5/2021) malam, ibadah berlangsung damai tetapi ada kerusuhan di tempat lain di Yerusalem timur.

Sekitar 121 warga Palestina terluka malam itu, banyak yang terkena peluru karet dan granat kejut, kata Bulan Sabit Merah Palestina.

Sementara itu polisi Israel mengatakan, 17 anggotanya terluka. Amerika Serikat (AS), Rusia, Uni Eropa, dan PBB mengungkapkan keprihatinan mendalam atas insiden tersebut.

Sebagian besar bentrok Israel dan Palestina baru-baru ini berasal dari upaya hukum sejak lama oleh kelompok pemukim Yahudi yang ingin menggusur beberapa keluarga Palestina dari rumahnya di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem timur.

Putusan pengadilan yang lebih rendah awal tahun ini mendukung klaim para pemukim Yahudi dan membuat marah warga Palestina.

Sidang Mahkamah Agung tentang banding Palestina ditetapkan pada Senin (10/5/2021) dan berisiko meningkatkan bentrokan lebih lanjut. Namun pada Minggu (9/5/2021) Kementerian Kehakiman menunda sidang mengingat situasi yang sedang terjadi

Tentara Israel menyebut, pada Jumat (14/5), pihaknya telah menghancurkan beberapa kilometer terowongan bawah tanah di Gaza, selama operasi skala besar yang melibatkan 160 pesawat dan pasukan darat, artileri, serta pasukan lapis baja.

Operasi itu ditujukan untuk merusak terowongan, jaringan bawah tanah yang mereka katakan digunakan militan Hamas untuk bergerak dan melancarkan serangan terhadap Israel.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x