Kompas TV internasional kompas dunia

EMA Uni Eropa: Vaksin mRNA Dapat Berikan Perlindungan yang Cukup Lawan Covid-19 Varian India

Kompas.tv - 13 Mei 2021, 22:08 WIB
ema-uni-eropa-vaksin-mrna-dapat-berikan-perlindungan-yang-cukup-lawan-covid-19-varian-india
Pasien COVID-19 terlihat menggunakan bantuan oksigen di Indirapuram, India, pada 7 Mei 2021. Badan Obat-obatan Eropa EMA menyatakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA cukup melindungi terhadap varian Covid-19 India (Sumber: (Xinhua/Partha Sarkar))
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Sebagian besar vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan di Uni Eropa semestinya efektif terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di India.

Demikian dikatakan seorang pejabat dari Badan Obat-obatan Eropa (European Medicines Agency/EMA) pada Rabu (12/05/2021) seperti dilansir Xinhua, Kamis (13/5/2021).

Marco Cavaleri, Kepala Penanganan Ancaman Kesehatan Biologis dan Strategi Vaksin EMA, mengatakan vaksin messengerRNA (mRNA) semestinya menjamin perlindungan yang cukup terhadap varian tersebut.

"Data yang ada tampaknya cukup meyakinkan tentang fakta bahwa vaksin messengerRNA setidaknya akan mampu menetralkan varian ini," kata Cavaleri.

Sementara itu, vaksin vektor virus juga diperkirakan akan efektif melawan varian tersebut.

"Kami sedang mengumpulkan lebih banyak bukti dari data di lapangan di India, yang menggunakan versi vaksin AstraZeneca tersebut, untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang sejauhmana perlindungan yang diberikan vaksin ini. Sejauh ini secara keseluruhan cukup yakin bahwa vaksin tersebut secara umum akan dapat mengatasi varian," kata Cavaleri.

Baca Juga: WHO: Mutasi Corona B1617 India Masuk Varian Berbahaya

Dalam file foto 3 Mei 2021 ini, seorang pria berjalan membawa tabung isi ulang berisi oksigen saat anggota keluarga pasien Covid-19 menunggu dalam antrean untuk mengisi ulang tabung oksigen mereka di daerah Mayapuri di New Delhi, India. (Sumber: AP Photo/Ishant Chauhan)

Empat vaksin saat ini digunakan di UE setelah mendapatkan otorisasi pemasaran bersyarat dari EMA.

Vaksin dari BioNTech/Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA, sedangkan vaksin dari AstraZeneca serta Johnson&Johnson menggunakan teknologi vektor virus.

Varian yang dinamakan B1617 tersebut telah menyebar ke 44 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). B1617 dinyatakan sebagai variant of concern (VoC) oleh WHO pada Senin (10/5/2021).

Pasien Covid-19 terlihat menggunakan bantuan oksigen di Indirapuram, India, pada 7 Mei 2021.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x