Kompas TV nasional sosial

Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Arus Balik, Kemenhub Minta Random Testing Ditingkatkan

Kompas.tv - 13 Mei 2021, 20:52 WIB
antisipasi-penyebaran-covid-19-di-arus-balik-kemenhub-minta-random-testing-ditingkatkan
Ilustrasi arus balik. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak arus balik terjadi pada 16 Mei dan 20 Mei 2021.

Kemenhub meminta penyedia layanan trasportasi darat, laut dan Udara untuk membuat langkah antisipasi menghadapi arus balik Lebaran. Termasuk kemungkinan adanya lonjakan penumpang dan kerumunan calon penumpang.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan, seperti meningkatkan random testing kepada para pengguna angkutan jalan, baik roda dua maupun kendaraan roda empat.

Baca Juga: Menhub Prediksi Puncak Arus Balik pada 16 Mei: Pengendalian Transportasi di Darat Lebih Berat

Random testing terhadap kendaraan tersebut dapat dilakukan di berbagai akses jalan, mulai dari tol, jalan arteri maupun jalan-jalan kecil lainnya.

Antisipasi lainnya yakni merujuk pada perkembangan terakhir penularan Covid-19 di Sumatera. Kemenhub mendorong agar penumpang kapal wajib melakukan rapid test antigen atau genose di pelabuhan penyeberangan.

"Karena Sumatera memiliki kecenderungan kasus yang meningkat, maka perlu diantisipasi dengan melakukan wajib testing rapid antigen atau genose di pintu pelabuhan Bakauheni," ujar Adita saat konfrensi pers virtual yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Kamis (13/5/2021).

Adita mengemukakan, hingga saat ini ada 1,5 juta pemudik yang keluar dari wilayah Jabodetabek menuju beberapa daerah. Seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur hingga Sumatera melalui penyeberangan dari Lampung.

Baca Juga: Arus Balik, 24 Ribu Kendaraan Menuju ke Arah Jakarta

"Tentu kami ingin bisa mengendalikan terus pandemi ini dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus maka kami dari Kemenhub dan juga berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama telah menyepakati sejumlah langkah antisipasi tadi," ujarnya.

Adapun aktivitas perjalanan menggunakan transportasi umum sejak pemberlakuan peniadaan mudik Lebaran pada 6 Mei 2021 yang tercatat di Posko Mudik Lebaran Kemenhub mengalami penurunan.

Persentase untuk angkutan jalan turun 86 persen jika dibandingkan dengan kondisi pada masa pengetatan persyaratan perjalanan, sebelum 6 Mei 2021.

Baca Juga: Diminta Putar Balik, Pemudik Tiba-tiba Kesurupan

Sedangkan aktivitas angkutan penyeberangan menurun sekitar 62 persen. Kemudian angkutan laut turun 30 persen dan kereta api menurun 88 persen.

Penurunan paling signifikan terjadi pada angkutan udara, yakni hingga 93 persen.

"Perlu diingat bahwa masa peniadaan itu mulai 6 Mei. Sehingga data yang kami sampaikan tadi adalah tanggal 6-11 mei 2021," ujar Adita.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x