Kompas TV internasional kompas dunia

Junta Militer Myanmar Tolak Kedatangan Perwakilan ASEAN, Menentang Konsensus Forum ASEAN?

Kompas.tv - 8 Mei 2021, 14:51 WIB
junta-militer-myanmar-tolak-kedatangan-perwakilan-asean-menentang-konsensus-forum-asean
Pemimpin tertinggi junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing tiba di Jakarta 24 April 2021 untuk menghadiri KTT Darurat ASEAN membahas konflik di Myanmar dimana militer mengkudeta pemerintahan sipil 1 Februari lalu dan hampir seribu rakyat yang menentang tewas dibunuh pasukan keamanan mereka sendiri. (Sumber: Indonesia State Secretariat via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

NAYPYIDAW, KOMPAS.TV - Junta militer Myanmar menolak kedatangan perwakilan ASEAN untuk melihat kondisi negara tersebut.

Mereka menegaskan tak setuju dengan hal itu, karena khawatir akan membuat lebih banyak kekerasan mematikan melawan demonstrator dan etnis minoritas.

Mereka ingin agar kunjungan tersebut dilakukan saat situasi di Myanmar telah stabil.

Baca Juga: 5 Orang Tewas dalam 3 Ledakan Bom Parcel di Myanmar

Padahal pada salah satu konsensus pada forum pertemuan pemimpin negara ASEAN pada forum di Jakarta bulan lalu adalah mengizinkan wakil dari asosiasi negara Asia Tenggara itu untuk datang melihat kondisi Myanmar.

Pertemuan itu sendiri dihadiri oleh pemimpin junta militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

“Prioritas kami adalah keamanan dan stabilitas dari negara ini,” ujar juru bicara junta militer Mayor Kaung Htet San, Jumat (7/5/2021) dikutip dari Al-Jazeera.

Baca Juga: Pemberontak Kachin Tembak Jatuh Helikopter Junta Militer Myanmar

“Baru setelah kami mencapai level keamanan dan stabilitas yang sesuai, kami akan kooperasi terkait perwakilan,” tambahnya.

Htet San mengatakan junta militer akan mempertimbangkan saran yang dibuat di forum tersebut jika itu menbantu visi negaranya.

Baca Juga: Kasus Sogokan Trump kepada Bintang Porno yang Ungkap Perselingkuhan Mereka Ditutup

Myanmar saat ini masih dalam keadaan membara setelah kudeta yang dilakukan oleh junta militer pada 1 Februari lalu.

Protes dan unjuk rasa terjadi di seluruh Myanmar hingga saat ini dan telah menelan banyak korban jiwa.

Setidaknya 774 warga Myanmar mengembuskan napas terakhirnya akibat kekerasan yang dilakukan militer.

Baca Juga: Kentut Sapi Bisa Sebabkan Pemanasan Global, Cara Untuk Menguranginya Telah Ditemukan

Selain itu, lebih dari 3.700 orang yang menentang junta militer telah ditangkap.

Pada Sabtu (8/5/2021), pada postingan di media sosial mengungkapkan sejumlah orang ditangkap pihak keamanan tanpa surat perintah penahanan.

Namun menurut militer Myanmar, mereka memerangi terorisme.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x