Kompas TV regional peristiwa

Pembersihan Tumpahan Minyak Pantai Karawang Diharapkan Memperhatikan Ekosistem Bawah Laut

Kompas.tv - 29 April 2021, 12:51 WIB
pembersihan-tumpahan-minyak-pantai-karawang-diharapkan-memperhatikan-ekosistem-bawah-laut
Kemunculan tumpahan minyak (oil spill) di pantai utara Karawang, Jawa Barat, Sabtu (24/4/2021), dikhawatirkan akan berdampak pada ekosistem laut dan kehidupan ikan. (Sumber: Kompas.id/ Melati Mewangi)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

KARAWANG, KOMPAS.TV – Kebocoran pipa di area BZZA Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang, Jawa Barat,  mengakibatkan tumpahan minyak.

Sejumlah petambak, warga, dan pelaku wisata khawatir bakal muncul akibat berkepanjangan dari tumpahan minyat tersebut.

Mereka berharap pembersihan limbah dan pemulihan kawasan segera dirampungkan sehingga dampaknya tidak meluas.

Melansir dari Kompas.id, Kamis (29/4/2021), tumpahan minyak sejak  Kamis (15/4/2021) itu, tercerer di sejumlah pantai di pesisir utara Karawang dalam kurun waktu yang berbeda. Wilayah sebaran minyak datang menyesuaikan arah angin dan ombak laut.

Wakil Ketua Kelompok Wisata Tangkolak Yanto di Karawang, Rabu (28/4/2021), mengungkapkan, tumpahan minyak muncul di sekitar perairan Tangkolak pada 18 April 2021. Meski tidak sampai ke darat atau pesisir pantai, dia khawatir, minyak itu berdampak pada spot wisata snorkeling dan diving di Tangkolak.

Ada puluhan warga bergantung hidup dari usaha wisata di Tangkolak. “Kami khawatir kejadian (tumpahan minyak) ini bakal seperti tahun 2019. Jika tumpahan kian berlarut, kami harus menahan diri hingga kondisi membaik. Tidak mau ambil risiko,” kata Yanto.

Baca Juga: Jeritan Warga Pesisir Karawang yang Kena Tumpahan Minyak PT Pertamina

Diketahui, pada Juli 2019 lalu, spot menyelam yang terletak di Kecamatan Cilamaya Wetan juga penah ditutup karena rentan membahayakan pengunjung. Penutupan itu berlangsung lama.

Kemudian, wisata tersebut kembali melayani wisatawan akhir tahun 2019. Namun, pandemi Covid-19 kembali membuat terpuruk roda perekonomian warga di sekitarnya.

Oleh karena itu, ke depan, Yanto berharap pembersihan tidak hanya dilakukan untuk minyak di permukaan air. Dia meminta ekosistem di bawah laut ikut diperhatikan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x