Kompas TV nasional peristiwa

Kiprah KRI Nanggala 402 Kawal Perairan Nusantara

Kompas.tv - 22 April 2021, 15:17 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV – Kapal selam KRI Nanggala 402 yang dilaporkan hilang kontak di sekitar 60 mil dari utara Bali, Rabu (21/4/2021) pagi, hingga kini masih ditelusuri keberadaannya.

Kapal ini merupakan kapal buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat, yang dibeli bersamaan dengan KRI Cakra 401.

KRI Cakra dan KRI Nanggala adalah dua kapal selam Indonesia yang resmi menjadi bagian dari Alutsista pada 1981.

Upacara penyerahan KRI Cakra 401 dilangsungkan pada 19 Maret 1981. Lalu pada 1 Juli 1981, KRI Cakra 401 dengan 30 awak kapal tiba di Indonesia dari galangan HDW Jerman.

Pada 6 Juli 1981, KRI Nanggala 402 diserahkan kepada pemerintah Indonesia, dan tiba di Indonesia dengan awak 38 orang pada akhir September 1981.

Sebelumnya, Indonesia memiliki 12 kapal selam buatan Uni Soviet yang membuat armada laut Indonesia disegani di era 1960-an.

KRI Cakra dan Nanggala dibeli untuk memperkuat kembali armada selam Indonesia. Sebab pada 1980-an, kapal selam asing merupakan ancaman terbesar dari luar terhadap wilayah Indonesia.

KRI Nanggala 402 telah mengemban sejumlah misi dan latihan operasi laut selama beroperasi, di antaranya:

- Gladi resik HUT ke-36 ABRI di Pantai Cilegon (2 Oktober 1981)

- Mengikuti Parade Hari Armada bersama KRI Cakra 401 (4 Desember 1984)

- Mengikuti parade kapal perang Indonesia di Teluk Jakarta (1995)

- Latihan operasi laut gabungan, menenggelamkan eks KRI Rakata (2004)

- Dioperasikan dalam sengketa wilayah dengan Malaysia di Blok Ambalat (8 April 2005)

Setelah peristiwa itu, pada Mei 2005, kapal selam KRI Nanggala 402 jadi ujung tombak kawasan tersebut.

Dalam perjalanannya, KRI Nanggala telah menjalani dua perbaikan besar di Korea Selatan pada 2006 dan 2011. Usai jalani perbaikan, KRI Nanggala 402 kembali tiba di tanah air pada Februari 2012.

Selama 40 tahun beroperasi, KRI Nanggala 402 telah menyusuri perairan Indonesia, juga berpatroli di perairan perbatasan.(*)

Video Editor: Agus Eko



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x