Kompas TV internasional kompas dunia

India Dihantam Gelombang Virus Besar-Besaran, Lebih dari 200.000 Kasus Bertambah Setiap Hari

Kompas.tv - 21 April 2021, 15:08 WIB
india-dihantam-gelombang-virus-besar-besaran-lebih-dari-200-000-kasus-bertambah-setiap-hari
Petugas kesehatan menurunkan enam jenazah Covid-19 dari ambulan di New Delhi, India, Senin (19/4/2021). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

NEW DELHI, KOMPAS.TV - India dihantam gelombang virus corona besar-besaran.

Ratusan ribu kasus virus corona baru bermunculan setiap harinya.

Hal ini membuat pemerintahnya kewalahan menangani pandemi.

Kementerian Kesehatan India melaporkan 295.041 kasus baru pada Rabu (21/4/2021) dengan 2.023 kematian.

Hingga saat ini, total kematian akibat virus corona di India telah mencapai 182.553 jiwa.

Sejak awal pandemi, India mencatat 15,6 juta kasus virus corona, sehingga menempatkannya sebagai negara tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca Juga: Melonjak Drastis! India Laporkan Lebih dari 250 Ribu Orang Positif Covid-19 dalam Sehari

Setiap hari rata-rata terjadi lebih dari 200.000 kasus di India, sehingga jumlah orang yang terinfeksi lebih banyak ketimbang yang tes.

“Saat ini penularannya begitu cepat sehingga masyarakat tidak sempat mendapatkan obat. Banyak orang sekarat sebelum kami bisa mendapatkan laporan tes, ”kata Dr. S K Pandey dari Institut Ilmu Kedokteran Ram Manohar Lohia di Lucknow, ibu kota negara bagian utara Uttar Pradesh, India.

Seperti dikutip dari The Associated Press, masyarakat menyalahkan pemerintah yang mengizinkan acara-acara besar diselenggarakan, sehingga menyebabkan virus menyebar dengan cepat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Melonjak Drastis, Menkes Ingatkan Ini

Bulan Juni lalu, para pemimpin agama dan ratusan ribu umat Hindu berkumpul di tepi Sungai Gangga di kota Haridwar, untuk menghadiri festival besar Kumbh.

Mereka percaya bahwa berendam di air suci akan menghapus dosa-dosa mereka dan mencegah kelahiran kembali.

Seorang pemimpin agama Hindu terkemuka meninggal karena Covid-19 tidak lama setelah acara itu.

Pada Selasa (20/4/2021), Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, pemerintah dan industri farmasi meningkatkan upaya untuk memenuhi kekurangan tempat tidur rumah sakit, oksigen, tes dan vaksin.

Namun demikian, dia mengakui lonjakan infeksi telah datang seperti badai dan pertempuran besar akan segera terjadi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x