Kompas TV nasional peristiwa

Pengamat Terorisme: Pemerintah Harus Dekati Masyarakat Papua agar Tak Terpengaruh KKB

Kompas.tv - 12 April 2021, 00:14 WIB
pengamat-terorisme-pemerintah-harus-dekati-masyarakat-papua-agar-tak-terpengaruh-kkb
Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

PAPUA, KOMPAS TV - Pengamat terorisme dan intelijen, Stanislaus Riyanta, menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan pendekatan intens kepada masyarakat Papua.

Pendekatan tersebut diperlukan agar masyarakat Papua tidak terpengaruh dengan ideologi kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Baca Juga: Jenazah 2 Guru Korban Penembakan KKB Papua Tiba di Timika

Tak hanya itu, Riyanta menyebut, upaya pendekatan yang dilakukan agar masyarakat Papua merasakan kehadiran negara, sehingga mereka percaya pada pemerintah Indonesia.

Saat ini, kata Riyanta, jika mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018, KKB Papua termasuk kelompok teroris.

Karena itu, pelabelan tersebut mesti diimbangi dengan pendekatan negara kepada masyarakat Papua, dan tidak boleh memunculkan stigma bahwa masyarakat Papua sama dengan kelompok KKB.

Baca Juga: Gegara Uang Tabungan Rp 12,5 Ribu, Kepsek dan Guru MI Sulut Tangan Siswa Sampai Melepuh

“Pelabelan ini nantinya juga harus diimbangi dengan pendekatan yang intens kepada masyarakat supaya merasakan kehadiran negara dan percaya kepada pemerintah, dan tidak mudah dihasut oleh KKB,” kata Riyanta dikutip dari Kompas.com, Minggu (11/4/2021).

Masyarakat Papua, lanjut Riyanta, juga merupakan korban KKB yang harus dilindungi pemerintah.

Selama ini, Riyanta menjelaskan, KKB sering menggunakan narasi sebagai bagian dari masyarakat Papua. Mereka kerap berlindung di balik narasi tersebut dalam menjalankan aksinya.

“KKB bersembunyi di antara masyarakat, mengatasnamakan masyarakat, tetapi juga melakukan teror kepada masyarakat terutama yang dianggap membantu pemerintah,” ujar dia.

Baca Juga: Kisah Kepala Sekolah SMPN 1 Beoga Lolos dari Borondongan Peluru, Sembunyi 2 Jam di Semak-semak



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x