Kompas TV religi beranda islami

Cara Menghadapi Fitnah

Kompas.tv - 1 April 2021, 19:57 WIB
Penulis : Agung Pribadi

Bila diantara kita banyak yang gemar menyimak berita. Apapun sumbernya selain berita olahraga, berita politik ataupun kabar mengenai selebriti. Apalagi jika yang dibaca adalah berita tentang artis bercerai dan seputar rumah tangga artis yang rusak. Cukup jarang berita baik yang biasa diperoleh lewat koran atau gadget kita. Sama pula halnya jika ada pejabat yang korupsi, kecenderungan kita adalah mengikutinya hingga tuntas, hingga pejabat tersebut masuk bui.

Ada lima sikap sebagai seorang muslim yang wajib kita miliki dalam menghadapi fitnah dunia macam ini. Diantaranya yakni,

Sikap pertama: Hati-hati dalam menerima berita dan jangan asal-asalan menyebar berita.

Cobalah lihat bagaimana Allah perintahkan kita untuk mengecek berita terlebih dahulu. Jangan mudah-mudahan untuk menyebarnya sampai kita punya bukti yang kuat.

Allah Ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

Sikap kedua: Menuduh selingkuh atau esek-esek itu bahaya.

Coba lihat, mudah sekali media menuduh jika ada pejabat -termasuk yang shalih dan baik- tertangkap tangan, pasti dikaitkan dengan ada wanita dalam penangkapan tersebut, lalu dikatakan “habis esek-esek atau selingkuh”. Wallahul musta’an. 

Allah Ta’ala berfirman,

“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nuur: 4)

Sikap ketiga: Jangan sampai menghina dan mencela

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)

Sikap kelima: Belum tentu kita lebih baik darinya.

Jangan sampai kita sendiri merasa lebih baik dari orang yang punya kasus, hingga gampang-gampangan untuk menghina dan merendahkan.

Allah Ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.” (QS. Al-Hujurat: 11)

 

Wallahu'alam bis shawab. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah pada kita semua.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x