Kompas TV internasional abc australia

Pejabat Partai Aung San Suu Kyi Tewas setelah Ditahan Junta Militer, Indikasi Adanya Kekerasan

Kompas.tv - 8 Maret 2021, 08:44 WIB
pejabat-partai-aung-san-suu-kyi-tewas-setelah-ditahan-junta-militer-indikasi-adanya-kekerasan
Demonstran di Myanmar menyemprotkan pemadam api untuk mengurangi dampak dari gas air mata yang digunakan polisi untuk menghalau demosntran, Rabu (3/3/2021). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati

YANGON, KOMPAS.TV - Salah seorang pejabat Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional Demokrasi (NLD) tewas setelah ditahan oleh junta militer.

U Khin Maung Latt, salah satu pejabat NLD yang ditangkap pada penyergapan di Yangon sebagai bagian kudeta Myanmar, dilaporkan telah tewas ditahan.

Jenazah Maung Latt telah diberikan pihak junta militer kepada keluarganya, Minggu (7/3/2021).

Baca Juga: Swiss Larang Penggunaan Penutup Wajah bagi Wanita Muslim di Depan Umum

Maung Latt dilaporkan tewas setelah lebih dulu kehilangan kesadaran dan pingsan.

Seperti dikutip dari BBC, pada sebuah foto terlihat kain berlumuran darah di sekitar kepala pria berusia 58 tahun itu.

Aktivis mengatakan, Maung Latt yang ditahan oleh polisi dan tentara menjadi sasaran interogasi yang kejam, dengan dipukuli.

Baca Juga: Viral, Aksi Kekejaman Polisi Myanmar Saat Menganiaya Seorang Pria

Junta militer saat ini memang terus melakukan tindakan represif dalam menghadapi para penentang kudeta.

PBB mengungkapkan saat ini korban jiwa dari demonstran yang terus meneriakkan antikudeta sudah mencapai lebih dari 50 orang di seluruh Myanmar.

Hingga saat ini unjuk rasa terus terjadi. Kudeta Myanmar terjadi pada 1 Februari lalu, setelah junta militer menangkap Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Baca Juga: Makam Kyal Shin, "Angel" Myanmar yang Tewas Ditembak Polisi Dirusak Aparat dan Jenazahnya Diambil

Kegagalan mereka memenangkan pemilihan umum (pemilu) November lalu, menjadi alasan militer melakukan kudeta.

Ketika itu, NLD menjadi pemenang dan meraih 83 persen kursi di Parlemen.

Militer sempat melaporkan adanya kecurangan dalam pemilu, namun tak terbukti dan tuduhannya ditolak oleh komite pemilu.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x