Kompas TV internasional kompas dunia

Kelewat Jenius, Elon Musk Pernah Mengulang Tes Gegara Skor Terlalu Tinggi

Kompas.tv - 6 Maret 2021, 11:36 WIB
kelewat-jenius-elon-musk-pernah-mengulang-tes-gegara-skor-terlalu-tinggi
CEO Tesla dan pemilik SpaceX Elon Musk di Berlin, Jerman 1 Desember 2020 (Sumber: AP Photo)
Penulis : Fiqih Rahmawati

JAKARTA, KOMPAS.TV – CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, dikenal sebagai sosok yang sangat jenius hingga diceritakan pernah mengulang tes lantaran skornya terlalu tinggi.

Ibunda Elon Musk, Maye Musk, dalam cuitannya menceritakan kejadian yang dialami anaknya saat berusia 17 tahun.

Pada saat itu, Elon Musk harus mengulang aptitude test atau tes penilaian bakat berbasis komputer.

“Aku menemukan tes bakat komputermu saat kamu berusia 17 tahun. Kalau tak salah ingat, mereka memintamu mengulang tes karena mereka belum pernah melihat skor yang tinggi sepertimu. Tak heran kamu menjadi insinyur yang brilian,” cuit Maye Musk, Rabu (3/3/2021).

Baca Juga: Cuitan Elon Musk Bikin Geger, Saham Antam Langsung Anjlok!

Maye Musk juga melampirkan surat permintaan ulang tes bakat Elon Musk yang tertulis dari Universitas Petroria, tertanggal 17 Mei 1989.

Dalam surat tersebut, Elon Musk berhasil mendapatkan skor A plus untuk operating dan programming.

Sang ibu juga menceritakan kejeniusan Elon Musk yang pernah membuat game komputer di usia 12 tahun.

Game bertema luar angkasa yang dinamai “Blastar” ini dibuat dengan bantuan ibunya. Mereka pun menjual game tersebut ke sebuah majalah dan berhasil mendapatkan 500 dollan AS kala itu.

Maye Musk mengatakan bahwa dirinya sudah menyadari bahwa Elon Musk memiliki kecerdasan yang tinggi sejak berusia 3 tahun.

“Di usia tiga tahun, saya tahu bahwa dia jenius, tapi masih belum tahu apakah dia akan memanfaatkanya untuk hal luar biasa atau tidak,” kata Maye Musk, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/3/2021).

Baca Juga: Roket SpaceX Elon Musk Berhasil Mendarat Meski Akhirnya Meledak, Dianggap Pencapaian Besar

Pada tahun 1955, Elon Musk dan saudaranya, Kimbal Musk membuat perusahaan rintisan alias startup bernama Zip2 yang kemudian melinsesikan software panduan kota (city guide) online ke surat kabar.

Maye Musk kemudian bercerita bahwa Elon Musk sempat bertanya kepada untuk membuat riset tentang ruang angkasa, energi matahari atau mobil listrik.

“Saya bilang, pilih salah satu saja. Dan tentu saja dia tidak mendengarkan nasihat saya,” ujar Maye.

Elon Musk akhirnya tak mematuhi nasihat ibunya dengan mendirikan Tesla dan SpaceX.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x