Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Penumpang Anjlok Saat PPKM Mikro, Garuda Sambut Penggunaan GeNose di Bandara

Kompas.tv - 24 Februari 2021, 18:26 WIB
penumpang-anjlok-saat-ppkm-mikro-garuda-sambut-penggunaan-genose-di-bandara
Ilustrasi pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia menggunakan masker, Selasa (13/10/2020). (Sumber: dok. Instagram @garuda.indonesia)
Penulis : Dina Karina

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Jawa-Bali awal tahun ini, berdampak pada semakin anjloknya jumlah penumpang pesawat.

Seperti yang dialami Garuda Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pada akhir 2020 jumlah penumpang Garuda sebenarnya sudah mulai meningkat. Namun kembali turun akibat PPKM mikro.

Baca Juga: Garuda: Boeing 777-300ER yang Kami Operasikan Layak Terbang

“Ketika awal tahun berlangsung dan ada penetapan pembatasan mikro dari pemerintah maupun kasus di maskapai teman kita di Sriwijaya plus low season. Kita mengalami penurunan yang cukup memukul. Kita basically kembali ke bulan September-Oktober 2020. Nah ini yang kita lagi monitor terus menerus,” jelas Irfan seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Pada akhir 2020,  jumlah penumpang bisa 24.000 sehari dan 300 penerbangan per harinya. Namun pada awal 2021, jumlah penumpang Garuda Indonesia hanya sekitar 10.000 per hari, dengan frekuensi penerbangan hanya 140 dalam satu hari.

Baca Juga: Eks Dirut Garuda Didakwa Pasal Kepabeanan untuk Penyelundupan Brompton dan Harley Davidson

Manajemen Garuda juga banyak mendapat komplain dari penumpang, terkait persyaratan naik pesawat selama PPKM mikro.

Masyarakat yang ingin naik pesawat diwajibkan menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan, atau hasil nonreaktif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam.

Baca Juga: GeNose Hadir di Bandara 1 April, Biaya Naik Pesawat Lebih Murah

“Tapi memang aturan-aturan Antigen ini membuat banyak dari para penumpang kurang merasa nyaman. Pergi harus Antigen dan pulang Antigen lagi. Jadi yang terjadi adalah penurunan (jumlah penumpang),” ujar Irfan.

Ia pun menyambut baik keputusan pemerintah yang mengizinkan alat deteksi Covid GeNose di bandara mulai 1 April. Harga tes GeNose yang murah dan prosedur yang mudah, diharapkan mampu meningkatkan jumlah penumpang pesawat. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x