Kompas TV internasional kompas dunia

WHO Prediksi Dampak Kesehatan Pasca-Covid Akan Dipikul Sangat Banyak Orang di Dunia

Kompas.tv - 13 Februari 2021, 11:30 WIB
who-prediksi-dampak-kesehatan-pasca-covid-akan-dipikul-sangat-banyak-orang-di-dunia
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (12/02/2021) di Markas WHO Jenewa mengatakan, WHO memperkirakan banyak orang akan terdampak oleh "kondisi pasca Covid," yang juga disebut sebagai "Long Covid" mengingat skala pandemi COVID-19 saat ini (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo

JENEWA, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (12/02/2021) di Markas WHO Jenewa mengatakan, WHO memperkirakan banyak orang akan terdampak oleh "kondisi pasca Covid," yang juga disebut sebagai "Long Covid" mengingat skala pandemi COVID-19 saat ini, seperti dilansir Xinhua, Sabtu, (13/02/2021)

Saat berbicara dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, dia juga menuturkan cara terbaik untuk mencegah kondisi ini adalah dengan mencegah Covid-19 sejak awal.

Menurut kepala WHO itu, sebelumnya pada pekan ini WHO menggelar pertemuan global antara pasien, pakar klinis, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan pemahaman lebih lanjut tentang long COVID.

Baca Juga: Peneliti: Masker Ganda Tingkatkan Proteksi dari Infeksi Covid-19

Pertemuan pertama dari serangkaian pertemuan ini berfokus pada kesepakatan terkait gambaran klinis dari kondisi tersebut, yang akan menjadi penting bagi para pakar untuk mendiagnosis dan mengobatinya, ujar Tedros.

Long Covid memberikan dampak terhadap pasien yang terjangkit Covid-19 parah maupun ringan, kata Tedros. "Bagian dari tantangannya adalah pasien dengan long Covid akan memiliki berbagai gejala berbeda yang dapat terjadi secara terus-menerus atau datang dan pergi."

Dalam konferensi pers lainnya, Janet Diaz, seorang pakar dari tim Kesiapan Perawatan Kesehatan WHO, mengatakan  kondisi pasca Covid-19 merupakan kelompok gejala heterogen yang dapat terjadi hingga enam bulan setelah penyakit itu.

Baca Juga: Penasihat Ahli WHO Rekomendasikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Menurut ahli tersebut, sejumlah laporan menunjukkan gejala yang paling umum adalah kelelahan, malaise pascaaktivitas dan disfungsi kognitif yang terkadang disebut sebagai "kabut otak".

Sesak napas, batuk, komplikasi mental dan neurologis juga telah dilaporkan, katanya.

Diaz menjelaskan pasien-pasien yang mengalami kondisi ini "bisa jadi merupakan pasien yang dirawat di rumah sakit," tetapi bisa juga pasien dengan gejala ringan yang menjalani rawat jalan.

"Masih ada kebutuhan untuk memahami kondisi ini dengan lebih baik. Belum jelas siapa yang paling berisiko, dan mengapa itu terjadi," imbuhnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x