Kompas TV advertorial

Penguatan 3M+3T Upaya Kendalikan Pandemi Hingga Tingkat Individu

Kompas.tv - 12 Februari 2021, 12:10 WIB
penguatan-3m-3t-upaya-kendalikan-pandemi-hingga-tingkat-individu
Dialog Produktif bertema “3M+3T: Jurus Jitu Atasi Pandemi” yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (11/2/2021). (Sumber: Istimewa)
Penulis : Elva Rini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) dan melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

Intervensi kesehatan untuk mempercepat pengendalian juga diupayakan melalui vaksinasi dengan target target sasaran 181,5 juta penduduk demi mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Kita cukup bahagia hari ini kita bisa memvaksinasi tenaga kesehatan sampai satu juta lebih. Untuk menekan pandemi COVID-19 pemerintah tidak hanya menghimbau melalui penegakan disiplin 3M namun juga memperkuat 3T,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, Kamis (11/2/2021).

“Sebenarnya 3M dan 3T ini saling berhubungan dan berkesinambungan. Maka 3M dan 3T serta vaksinasi ini harus dilakukan bersama.”

Baca Juga: Bio Farma Targetkan 13 Juta Dosis Vaksin Siap Dalam Waktu Dekat

Senada dengan hal tersebut, Ahli Epidemiologi FKM UI dr. Syahrizal Syarif juga berpesan, “Dalam situasi seperti ini, masyarakat tetap harus mengikuti protokol 3M, terutama untuk kerumunan penting sekali kita hindari.”

“Pemerintah kita tentunya memperkuat 3T, selain kita juga harus mengikuti langkah-langkah pemerintah terutama pada saatnya nanti, masyarakat harus siap vaksinasi,” tegasnya.

Rapid Antigen atasi penyebaran virus lebih cepat

Dalam dialog bertema "3M+3T: Jurus Jitu Atasi Pandemi" yang diselenggarakan Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan ditayangkan langsung di Youtube FMB9ID_IKP itu, dr. Nadia juga mengenalkan Rapid Antigen sebagai salah satu metode screening COVID-19.

“Saat ini kita sudah punya 630 laboratorium pemeriksa tes PCR, tapi ini tidak merata di seluruh Indonesia, sehingga kita harus meningkatkan tes kita. WHO sendiri sudah merekomendasikan screening menggunakan tes Rapid Antigen untuk mendiagnosis COVID-19,” tegasnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x