Kompas TV nasional politik

Demokrat Tuding Moeldoko, Politisi Senior Demokrat Malah Sebut Pengangkatan AHY Cacat Hukum

Kompas.tv - 2 Februari 2021, 15:20 WIB
demokrat-tuding-moeldoko-politisi-senior-demokrat-malah-sebut-pengangkatan-ahy-cacat-hukum
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Penulis : Ahmad Zuhad

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono menyebut ada upaya kudeta Partai Demokrat. Namun, seorang politisi senior Partai Demokrat malah menuding pengangkatan AHY menjadi Ketum Demokrat cacat hukum.

AHY pertama kali menyatakan ada upaya kudeta dari dalam PD pada Senin (1/2/2021). Ia mengaku mendengar kabar itu dari berbagai pimpinan dan kader Demokrat.

AHY mengklaim, kelompok yang ingin mengambil alih paksa kepemimpinan Demokrat darinya terdiri dari kader aktif Demokrat, mantan kader dan politisi di luar Demokrat.

Baca Juga: Mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie: Tidak Siap Mimpin Partai Mundur, Daripada Fitnah  Kanan Kiri

“Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 orang; terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu, " kata Agus

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD, Herzaky Mahendra Putra lalu menyebut Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai dalang kudeta itu.

Namun, Mantan Ketua Pengurus Pendiri Partai Demokrat Ahmad Yahya malah menuding balik AHY. Menurut Ahmad, kongres Demokrat pada Maret 2020 yang mengangkat AHY tidak berdasarkan Anggaran Dasar Rumah Tangga (AD/ART).

“Kongres kemarin itu tidak berdasarkan keputusan AD/ART Partai Demokrat, terkesan dipaksakan, ini pemilihan cacat hukum,” kata Ahmad dalam konferensi pers, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Tepis Moeldoko, Demokrat Ungkap Pertemuan 'Kudeta' Terjadi di Hotel Berbintang

Ahmad menyebut, kongres saat itu juga tidak memiliki agenda pelaporan dan pertanggujawaban anggaran dan program partai. Padahal, semua prosedur itu harus terpenuhi sebelum mengangkat Ketum baru.

Ia mengklaim, para kader dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kecewa pada AHY.

Meski begitu, Ahmad mengaku ia tetap ingin Demokrat berjaya kembali, seperti pada periode 2004-2009 di mana SBY berhasil menjadi Presiden Indonesia.

Baca Juga: PDIP: AHY Harus Sebut Secara Gamblang Siapa Saja yang Ingin Kudeta Partai Demokrat

Ahmad lalu membantah pula tuduhan soal keberadaan pihak dari Istana turut terlibat mengkudeta AHY.

“Kami sebagai mantan pengurus dan senior Demokrat menyimak dan mengkaji keluhan AHY, apa yang dia sampaikan kemarin itu tidak benar,” tegas Ahmad.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x