Kompas TV video cerita indonesia

Moeldoko duga Tudingan Demokrat Berawal dari Fotonya dengan Beberapa Orang

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 22:58 WIB
Penulis : Theo Reza

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menduga tudingan kepada dirinya terkait dalam orang yang mengambil alih Partai Demokrat berawal dari foto-foto.

Foto-foto tersebut diduga yang menunjukkan kebersamaannya dengan orang-orang yang datang kepadanya dan menceritakan persoalan partai Demokrat.

"Mungkin dasarnya foto-foto. Ya orang ada dari Indonesia timur, ada dari mana-mana kan datang ke sini mungkin pengen foto sama saya. Ya saya terima saja,”ujar Moeldoko dalam Konferensi Pers secara Virtual, Senin (1/2)

Baca Juga: Moeldoko Sindir Demokrat: Kalau Anak Buahnya Enggak Boleh Pergi Diborgol Saja

Moeldoko juga ceritakan banyak orang berdatangan dan ia mengaku sebagai orang terbuka.

Beberapa kali banyak tamu berdatangan dan saya orang yang terbuka. Saya mantan panglima TNI tapi saya tidak memiliki batas dengan siapa pun,”ujar Moeldoko.

Mengenai konteks obrolan, Moeldoko ceritakan awalnya mengenai pertanian yang mana merupakan kesukaannya hingga berujung pada curhat mengenai situasi yang dihadapi, terkait hal itu Moeldoko mengaku hanya mendengarkan saja.

“Konteksnya apa saya juga enggak mengerti. Dari obrolan-obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena memang saya suka pertanian, Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dihadapi. Ya saya dengarkan saja,”ujar Moeldoko.

Moeldoko tegaskan kesediaannya dalam menerima tamu dan berfoto bersama menunjukkan bahwa dirinya yang seorang jenderal tidak punya batas dengan siapa pun.

Baca Juga: Bantah Tudingan AHY, Moeldoko: Kalau Ada Kudeta Ya dari Dalam, Masa dari Luar

Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan apa yang dikemukakan AHY merupakan hasil dari sejumlah pengakuan dan kesaksian sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat.

“Mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024,” kata Herzaky.




Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x