Kompas TV nasional politik

Moeldoko Sentil Balik AHY: Seorang Pemimpin Harus Kuat, Jangan Baperan!

Kompas.tv - 1 Februari 2021, 21:27 WIB
moeldoko-sentil-balik-ahy-seorang-pemimpin-harus-kuat-jangan-baperan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengingatkan bahwa seorang pemimpin harus menjadi kuat dan tidak baperan.

Hal tersebut disampaikan Moeldoko untuk merespons pernyataan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).

"Saran saya seorang pemimpin harus menjadi pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing, dan seterusnya. Kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana ya diborgol saja," kata Moeldoko saat konferensi pers, Senin (1/2/2021).

Baca Juga: Partai Demokrat Tuding Moeldoko yang Ingin Gulingkan AHY dari Ketum

Mantan Panglima TNI itu juga meminta agar persoalan yang diungkap Partai Demokrat tak dikaitkan dengan pihak Istana.

Moeldoko menyebut bahwa Presiden Jokowi sama sekali tak mengetahui isu yang disampaikan AHY. Dia pun menegaskan bahwa tudingan yang disampaikan AHY sepenuhnya menjadi tanggung jawab dirinya.

“Jangan dikit-dikit Istana, dalam hal ini, saya mengingatkan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini. Karena beliau tidak tahu sama sekali dalam hal ini, isu ini. Ini urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP,” tegasnya.

Moeldoko juga tak menampik bertemu sejumlah orang dari Partai Demokrat. Ia mengaku hanya mendengarkan keluhan terkait berbagai situasi. 

"Mereka pada curhat situasi dan saya dengerin saja. Saya sih prihatin lihat situasi itu karena saya juga bagian pencinta Demokrat," katanya.

"Terus munculah isu-isu dan seterusnya. Mungkin dasarnya foto-foto. Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya nggak keberatan," sambungnya.

Dia menambahkan, istilah kudeta Partai Demokrat hanya dilakukan dari internal partai, bukan dari luar partai.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x