Hampir Setengah Juta Tenaga Kesehatan Sudah Vaksinasi Corona, 22.548 Terima Dosis ke-2

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hampir setengah juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, atau sekitar 493.133 tenaga kesehatan di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi seluruh Indonesia sudah menjalani vakasinasi Covid-19, menurut data Kementerian Kesehatan yang dilansir Kompas.com. 

Seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu, (31/01/2021), menurut data Kementerian Kesehatan di hari yang sama, angka tersebut adalah bagian dari 1.531.072 sasaran vaksinasi Covid-19 tahap pertama, di mana 22.548 orang dari tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi sudah menerima vaksin dosis kedua.

Dari 1.531.072 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang ditargetkan menerima vaksin, 1.500.721 orang di antaranya sudah melakukan registrasi ulang untuk melakukan proses vaksinasi kedua.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Jadi Fokus Vaksinasi Corona

Total 181,554,465 orang penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari total populasi rencananya akan mendapat vaksin Covid-19, untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Tenaga kesehatan menjadi target pertama dari proses vaksinasi Covid-19 karena berada di garis terdepan yang setiap hari terpapar virus covid saat bekerja.

Setelah program vaksinasi untuk tenaga kesehatan tahap pertama, selanjutnya vaksinasi tahap kedua akan diberikan pada petugas publik, seperti TNI-Polri, dan para pekerja yang bertugas di tempat publik yang bertemu dengan banyak orang dan kelompok lansia.

Baca Juga: Lawan Covid-19, Turki Vaksinasi 1,5 Juta Warga Hanya Dua Minggu

17,4 juta petugas publik dan 21,5 juta lansia akan mendapat vaksin Covid-19 pada tahap kedua yang akan dimulai pada Februari 2021 hingga April 2021.

Kedua kelompok ini mendapatkan vaksinasi karena dinilai sebagai kelompok yang berisiko tinggi tertular virus corona.

Selanjutnya pada periode April 2021 hingga Maret 2022, atau tahap ketiga, vaksinasi akan diberikan untuk 63,9 juta masyarakat rentan yang berada di daerah dengan risiko penularan tinggi, serta terakhir pada 77,4 juta masyarakat lain.