Kompas TV regional peristiwa

Jembatan Kereta Api Surabaya-Jakarta Ambruk Dihantam Sungai di Brebes

Kompas.tv - 12 Januari 2021, 15:45 WIB
jembatan-kereta-api-surabaya-jakarta-ambruk-dihantam-sungai-di-brebes
Petugas dari Kodim Brebes meninjau jembatan rel KA yang putus di Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ambruk, Selasa (12/1/2021). (Sumber: Kodim Brebes via KOMPAS.com/Tresno Setiadi)
Penulis : Fadhilah

BREBES, KOMPAS.TV - Jembatan rel Kereta Api (KA) di Brebes ambruk pada Senin (11/1/2021) malam.

Jembatan tersebut berlokasi di atas Sungai Glagah di Dukuh Timbang, Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Diduga, jembatan kereta api itu putus akibat diterjang arus sungai setelah diguyur hujan deras sejak sore hari.

Baca Juga: Jembatan Ambruk Makan Korban

"Hujan sejak sore sampai malam hari. Saat itu arus sungai menjadi cukup deras dan menghantam tiang jembatan yang mungkin tak kuat menahan akhirnya ambruk. Sekitar pukul 21.30 WIB," kata Edi warga setempat dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Danramil 09 Tonjong, Kapten Infantri Ngadino melalui Babinsa Serka Iskandar, mengatakan, jembatan rel KA ini yang menghubungkan Jakarta-Yogyakarta-Surabaya via jalur selatan.

Kerusakan jembatan terjadi pada pukul 21.30 WIB di KM 305/56.

Pilar penyangga jembatan setinggi 22 meter ambruk atau ambrol sehingga menyebabkan rangkaian besi penyangga rel kereta api sepanjang 50 meter ambruk.

“Putusnya jembatan disebabkan karena salah satu pilar jembatan roboh karena diterjang banjir besar Kali Glagah sejak Senin petang,” kata Iskandar, Selasa.

Pegawai PJKA/PDR Tonjong Tatang Iratmaja mengungkapkan, sebelum banjir terjadi kenaikan debit air sungai mulai pukul 18.15 WIB dan puncaknya pada pukul 21.30 WIB.

Pilar jembatan jembatan itu terputus karena tak kuat menahan derasnya air sungai.

Baca Juga: Polisi Tahan Belasan Warga Pasca Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 di Brebes

Untuk perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya melalui Purwokerto/Yogyakarta, baik melewati jalur hulu atau jalur 2 maupun jalur hilir (1) sementara ditutup.

“Masing-masing jembatan mempunyai 4 pilar, dan yang roboh adalah salah satu pilar di jalur hulu atau sebelah barat. Untuk rel kereta api masih menggantung. Sedangkan untuk kerugian belum bisa ditaksir," katanya.

Menurut Tatang, peristiwa itu baru pertama kali terjadi sejak jalur kereta api itu dibangun puluhan tahun lalu.

Saat ini, petugas PJKA bersama TNI-Polri sudah mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi.

Sementara Manajer Humas Daop V Purwokerto Eko Budiyanto saat dihubungi Kompas.com belum bisa memberikan keterangan pasalnya sedang cuti.

Baca Juga: Angin Kencang Terjang 3 Kecamatan di Tasikmalaya, 1 Masjid Ambruk

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x