Kompas TV regional berita daerah

Potensi Bahaya Dua Kubah Lava Baru Gunung Merapi, Seperti Apa?

Kompas.tv - 9 Januari 2021, 16:43 WIB
potensi-bahaya-dua-kubah-lava-baru-gunung-merapi-seperti-apa
Kawah Gunung Api Merapi yang terbelah menjadi salah satu view yang menarik (Sumber: KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL)
Penulis : Switzy Sabandar

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Muncul informasi di media sosial, Gunung Merapi yang saat ini berstatus siaga memiliki dua kubah lava. Benarkah demikian?

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTKG) Yogyakarta pun angkat bicara perihal kemunculan kubah lava baru Gunung Merapi itu.

Berdasarkan citra satelit, pada 31 Desember 2020 belum ada kemunculan kubah lava. Lalu, pada 4 Januari 2021 terlihat api diam di puncak Gunung Merapi dan lava pijat di dasar kawah 1997.

Baca Juga: BPPTKG Temukan Dua Titik Diduga Kubah Lava Baru di Gunung Merapi

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, mengatakan, ada gundukan material baru dan sebagian longsor ke barat daya. Gundukan itu berada di pinggir bibir kawah 1997 dan dalam satu jalur yang sama muncul gundukan di tengah kawah.

“Disinyalir ada dua gundukan,” ujarnya, dalam jumpa pers virtual, Sabtu (9/1/2021).

Ia menjelaskan gundukan yang saat ini berkembang adalah yang berada di sisi kawah 1997, sedangkan yang di tengah belum terlihat dari kamera CCTV. Hanik tidak menampik ada indikasi (muncul dua kubah lava), akan tetapi masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

Baca Juga: Kamis Pagi, Gunung Merapi Erupsi Keluarkan Awan Panas

Hanik menjelaskan volume kubah lava baru ini belum bisa dipastikan karena masih relatif kecil. Terlebih, posisinya yang berada di lereng membuatnya tidak stabil dan sulit membentuk kubah lava karena berpotensi longsor.

“Meskipun demikian, jika volume gas berkurang dan magma lebih kental bisa saja terbentuk kubah lava,” ucapnya.

BPPTKG Yogyakarta masih melakukan pemantauan terhadap kemunculan dua gundukan ini. Hanik menambahkan sepanjang sejarah erupsi Gunung Merapi belum pernah ada kemunculan kubah lava lebih dari satu.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x