Datangi Keluarga Rizieq Shihab, Kak Seto: Kami Beri Perhatian Khusus ke Anak-anak

JAKARTA, KOMPAS.TV- Insiden bentrok polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, membuat Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto menyambangi rumah keluarga Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Petamburan, Tanah Abang, Selasa (15/12/2020). Kak Seto dan rombongan diterima oleh Hanif Alathos, keluarga Rizieq.  

Kedatangan Kak Seto hanya untuk melihat kondisi anak dan cucu-cucu Rizieq yang ketika insiden terjadi ikut dalam rombongan. "Kami terkejut dengar berita ini. Dalam suasana keriuhan di KM 50 ada anak-anak dan bayi. Kami terpanggil lihat kondisi anak-anak," kata Kak Seto seperti disaksikan di FrontTV, Rabu (16/15/2020).

Baca Juga: Teka Teki Rambut Kak Seto Asli atau Palsu Terjawab Sudah

Menurut Kak Seto, dalam insiden bentrokan yang merenggut nyawa, seringkali  ada pengalaman traumatik tertunda yang dialami anak-anak.  "Kami pantau. Kami fokus ke anak-anak. Kami selalu berikan perhatian khusus kepada anak-anak. Bagaimana anak-anak yang ikut dalam rombongan," tambah lelaki yang pernah memperkenalkan boneka "Si Komo" ini. 
 
Selama berada di kediaman Rizieq, Kak Seto dan rombongan tampak berbincang dengan cucu-cucu Rizieq. Beberapa cucu memperkenalkan nama dan pendidikannya. Ada yang bernama Maryam, Hasanah, Abubakar dan Abudi. 

Hanif Alathos menjelaskan bahwa rombongan yang ikut serta Rizieq ketika insiden terjadi ada 12 mobil. Termasuk di dalamnya  ada dua anak kandung Rizieq yang berada dalam satu mobil yang berusia 14 dan 16 tahun.

Baca Juga: Terkait Bentrok FPI-Polisi, Ketua MUI Minta Semua Pihak Kedepankan Silaturahim

Serta ada dua anak kembar yang masih kecil yaitu Hasan dan Husein yang berada bersama di mobil Habib Alwi Hasan.

Hanif mengucapkan terimakasih atas perhatian LPAI kepada anak dan cucu Rizieq. "Terimakasih banyak atas perhatian dan  kepeduliannya, insya Allah anak-anak di seluruh Indonesia bisa diperhatikan lagi keselamatan dhohir dan bathin. Ke depan jangan terjadi lagi," ujar Hanif.