Kompas TV nasional politik

Jokowi Sedang Jalani Situasi yang Digambarkan Soekarno sebagai 'Hidup Menyerempet Bahaya'

Kompas.tv - 13 Desember 2020, 15:12 WIB
jokowi-sedang-jalani-situasi-yang-digambarkan-soekarno-sebagai-hidup-menyerempet-bahaya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat sambutan peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) secara virtual, Kamis (10/12/2020). (Sumber: YouTube: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sedang menjalani situasi yang berat, seperti yang pernah dialami oleh Presiden Soekarno.

Presiden Soekarno pernah mengalami situasi berat pada 1964, yang digambarkannya dalam pidato berjudul "Tahun Vivere Pericoloso", yang disingkat Tavip.

Hal itu dikatakan Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar-Lembaga Seknas Jokowi, Dono Prasetyo, dalam keterangannya kepada Kompas TV, Minggu (13/12/2020).

"Benar, pemerintahan Jokowi hari ini sedang menjalani, apa yang digambarkan pidato Bung Karno tersebut, yakni 'hidup menyerempet bahaya'," kata Dono.

Baca Juga: Luhut: Presiden Jokowi Mau Disuntik Vaksin Ramai-ramai dengan Rakyat

Bagi pendukung Jokowi, segala kesulitan tersebut akan selalu dihadapi dan tanggulangi. Pendukung Jokowi tidak akan lari dari segala kesulitan yang mengadang.

Nilai relawan, lanjut Dono, justru diuji saat menghadapi kesulitan besar seperti sekarang, utamanya ketika ada serangan pada figur Jokowi, baik sebagai Presiden maupun sebagai pribadi.

"Sebagai komunitas yang sudah mengawal Pak Jokowi sejak periode pertama, bahkan sejak masih dalam fase persiapan menuju Pilpres 2014, hari ini kami konfirmasikan kembali komitmen dukungan kami."

Pertama, terkait kinerja kabinet. Para relawan mencermati, jalan Pak Jokowi cukup terjal dalam menjalankan program-programnya, mengingat sejumlah menteri diproses KPK.

Semua itu justru terjadi ketika Pak Jokowi sedang butuh diringankan, sehubungan beban beratnya menghadapi pandemi Covid-19 dan gerakan resistensi sejumlah organisasi.

"Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengadakan reshuffle kabinet, dengan mengutamakan kompetensi dan integritas calon menteri pengganti."

"Pak Jokowi memiliki hak prerogatif sampai tahun 2024, yang berbasis konstitusi, jadi bisa memilih menteri sesuai pertimbangan mana yang terbaik untuk negeri, tidak perlu risau dengan aneka tekanan dari parpol pendukung," tutur Dono.

Baca Juga: Kata Presiden Jokowi Tanggapi Tewasnya 6 Anggota FPI

Kedua, soal agenda vaksinasi massal tahun depan. Para relawan memperkirakan, bahwa akan ada tugas berat menanti, yakni bagaimana agar program penyelamatan anak bangsa ini bisa berjalan lancar, dan benar-benar safe.

"Kami sadar vaksinasi massal adalah tugas berat, sekaligus mulia, karena terkait dengan keselamatan seluruh rakyat."

Oleh karena itu, kata Dono, para relawan siap memberi dukungan sepenuhnya.

"Kami para relawan siap mengisi ruang agar suksesnya agenda penyelamatan anak bangsa tahun depan. Penugasan akan kami jalankan sepenuh hati, betapa pun beratnya tugas itu."

"Kami para relawan dan pendukung setia Jokowi di pelosok negeri, siap sedia selalu bersama Pak Jokowi, mengatasi berbagai rintangan, kita bersama mengarungi gelombang, mari rapatkan barisan. Kiranya kita selalu bersama dalam perjuangan."




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x