Kompas TV nasional update corona

Kabar Baik, Sejauh ini Uji Klinis Vaksin Sinovac Belum Temukan Efek Samping

Kompas.tv - 19 November 2020, 21:32 WIB
kabar-baik-sejauh-ini-uji-klinis-vaksin-sinovac-belum-temukan-efek-samping
Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. (Sumber: AFP/NICOLAS ASFOURI via Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV – Perkembangan uji klinis fase ketiga kandidat vaksin Sinovac di Indonesia mendapat kemajuan.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan sejauh ini hasil uji klinis vaksin Sinovac terhadap relawan belum ditemukan gejala berbahaya Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Menurut Wiku, dalam proses uji klinis hanya ditemukan gejala ringan usai penyuntikan vaksin seperti nyeri dan pegal otot pada tempat suntikan.

Baca Juga: Tim Riset: Vaksin Sinovac yang di Indonesia Paling Cepat Bisa Digunakan Januari

“Hingga saat ini tidak ditemukan gejala KIPI yang berbahaya pada uji klinis fase III vaksin Sinovac di Bandung terhadap 1.620 subjek," ujar Wiku saat konferensi pers secara virtual, Kamis, (18/11/2020).

Meski belum ditemukan gejala efek samping dari uji klini vaksin Sinovac, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tetap selalu melakukan pengawasan selama proses pengadaan kandidat vaksin.

Pemerintah juga selalu transparan dengan progres pengadaan vaksin kepada publik, termasuk mengenai kehalalan vaksin asal perusahaan farmasi China tersebut.

"Jadi tidak ditemukan efek samping serius karena vaksin atau vaksinasi. Kami akan terus memantau perkembangan uji klinis dan perkembangan status kehalalannya," ujar Wiku.

Baca Juga: Jika Diminta, Jokowi Siap Jadi Penerima Awal Vaksin Covid-19

Indonesia masuk dalam bagian uji klinik global fase ketiga vaksin Sinovac yang melibatkan 1620 relawan berasal dari berbagai latar belakang.

Uji klinik fase tiga dilakukan pada 2-6 November 2020 tersebut saat ini masuk pada tahap monitoring untuk melihat efikasi (khasiat), Imunogenisitas, serta memastikan keamanan dari calon vaksin Covid-19.

Belakangan Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brazil (Anvisa) menghentikan uji klinis kandidat vaksin Covid-19 CoronaVac karena alasan "kejadian buruk dan serius".

Peristiwa di Brazil tersebut tetap menjadi acuan tim di Indonesia dalam proses uji klinis vaksin Sinovac.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x