PM Vietnam: ASEAN Akan Tetap Berhubungan Baik Dengan AS, Siapapun Presidennya

KOMPAS.TV - Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan negaranya dan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) secara keseluruhan akan mempertahankan hubungan dekat dengan Amerikas Serikat (AS), terlepas siapa pun yang akan menjabat sebagai Presiden.

Phuc mengatakan Vietnam menghormati keputusan rakyat Amerika dan akan tetap menjadi teman dekat AS. Hal ini dikatakannya dalam KTT ASEAN, Minggu (15/11/2020).

"Vietnam, seperti banyak negara lain, menghormati keputusan rakyat Amerika. Tidak peduli siapa yang memenangkan pemilihan presiden, Joe Biden atau Donald Trump, AS tetap menjadi teman dekat Vietnam dan kami akan menjaga hubungan baik dan semangat saling menghormati. Saya yakin hubungan baik dengan AS juga diterapkan kepada seluruh ASEAN," ujarnya

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta PBB Berperan Aktif Memenuhi Akses Obat dan Vaksin Covid-19

Pada hari Minggu, negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN menandatangani perjanjian perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yaitu pakta perdagangan yang dan menyumbang sepertiga dari ekonomi dunia.

Selain 10 anggota ASEAN, negara-negara lain yang juga tegabung dalam pakta perdagangan ini adalah Cina, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Amerika Serikat tidak termasuk dalam pakta perdagangan ini.

Phuc mengatakan kesepakatan itu juga membuka pintu bagi India, yang keluar dari pakta perdagangan ini karena terganjal oposisi domestik.

Baca Juga: 10 Negara ASEAN Bersama 5 Lainnya Teken Kerja Sama Perdagangan Terbesar Dunia

"Untuk saat ini, India bukan anggota RCEP. Tetapi negara-negara ASEAN dan RCEP akan selalu terbuka bagi India untuk bergabung, dan kami akan memfasilitasi sebaik mungkin untuk menyambut partisipasi India di masa yang akan datang," ujar PM Vietnam.

Negara-negara anggota ASEAN adalah Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Brunei. Dalam KTT ASEAN ini, Vietnam secara simbolis menyerahkan kepemimpinan ASEAN kepada Brunei yang akan memegang tampuk kepemimpinan ASEAN tahun 2021.