Kompas TV internasional kompas dunia

Pesan Trump Untuk Tak Takut Pada Corona Diikuti Pendukungnya

Kompas.tv - 7 Oktober 2020, 03:37 WIB
pesan-trump-untuk-tak-takut-pada-corona-diikuti-pendukungnya
Pendukung Trump berkumpul di depan rumah sakit tempat dia dirawat tanpa memakai masker, Senin (5/10/1010) (Sumber: AP Photo)
Penulis : Tussie Ayu

OHIO, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberi pesan kepada rakyat Amerika untuk tidak takut pada Covid-19. Pesan ini ternyata bersambut oleh para pendukungnya dengan berkumpul tanpa memakai masker.

Di Ohio, kelompok yang menamakan dirinya “Women of Trump” berkumpul tanpa masker dan berdoa untuk kesembuhan Trump.

"Saya berdoa dan saya tahu, pola pikir positif presiden yang dikombinasikan dengan imannya kepada Yesus, adalah yang akan membantunya melalui (penyakit) ini," kata Brenda Parsons, seorang warga Ohio pendukung Trump, seperti dilansir dari the Associated Press.

Pesan Trump yang mengajak Amerika untuk tak takut akan Covid-19, membuat para ahli kesehatan masyarakat marah. Faktanya, langkah-langkah pencegahan memang terbukti efektif untuk menahan penyebaran virus.

Pernyataan Trum ini juga membuat marah anggota keluarga korban Covid-19. Tapi bagi mendukung Trump, Presiden memang mengadopsi sikap yang mereka harapkan.

Para pendukung Trump memandang, infeksi yang dialami Trump memang tak dapat dihindari. Bahkan mereka bangga karena Trump baru terinfeksi sekarang, setelah virus ini muncul sejak awal tahun 2020.

"Ini bulan Oktober dan dia baru saja terinfeksi," kata Taylor Adams yang berusia 18 tahun, seorang pemilih pertama kali, pada pertemuan “Women of Trump” di Ohio. Adams bahkan memuji presiden karena tidak tertular penyakit lebih awal. "Saya pikir dia pasti akan berhasil. Tapi saya tidak terkejut bahwa dia akhirnya berhasil."

Komentar tersebut adalah bukti kekuatan pesan Trump, yang secara luas dianggap menyesatkan oleh pakar kesehatan masyarakat. Sepanjang pandemi, gambaran yang disampaikan Presiden Trump tentang virus tersebut, selalu lebih cerah daripada kenyataannya.

Dia berkali-kali mengecilkan keparahan dampak wabah covid-19 dan menolak nasihat ahli tentang pemakaian masker dan jarak sosial. Pada hari Selasa, dia bahkan membandingkan virus corona dengan penyakit flu. Dia menyatakan bahwa kita harus belajar untuk hidup bersama corona.

Faktanya, COVID-19 telah terbukti menjadi pembunuh yang lebih mematikan daripada flu, terutama di kalangan orang tua. Penyakit ini juga menunjukkan  dapat memberi dampak kesehatan jangka panjang pada orang muda.

Trump mengakui kepada jurnalis Bob Woodward bahwa dia "ingin selalu mengecilkan" virus corona, karena dia tidak ingin menimbulkan kepanikan. Di kalangan pendukungnya, cara ini sepertinya berhasil.

Hingga saat ini, belum dikatahui bagaimana Trump bisa terinfeksi covid-19. Dia telah melakukan banyak perjalanan selama berminggu-minggu untuk kampanye menjelang pemilu. Dia terkadang mengadakan acara di dalam ruangan, di mana virus lebih mungkin menyebar.

Gedung Putih mewajibkan pengujian untuk siapa pun yang dekat dengan presiden, tetapi hal ini tidak efektif jika tidak diikuti dengan pemakaian masker dan disiplin menjaga jarak sosial.

Bahkan saat ini, pemakaian masker di Gedung Putih adalah merupakan pilihan pribadi, kecuali untuk staf Dewan Keamanan Nasional, yang diharuskan memakainya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x