Kompas TV internasional kompas dunia

WHO Gelontorkan Dana 1 Miliar Dollar Untuk Atasi Covid-19

Kompas.tv - 1 Oktober 2020, 05:18 WIB
who-gelontorkan-dana-1-miliar-dollar-untuk-atasi-covid-19
Bagian luar Gedung World Health Organization (WHO) di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020. (Sumber: REUTERS/Denis Balibouse)
Penulis : Tussie Ayu

NEW YORK, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan perjanjian baru untuk dana sebesar hampir $ 1 miliar (sekitar Rp 14.8 Triliun) pada Rabu (30/9/2020). Dana ini akan digunakan dalam upaya memerangi pandemi virus korona dan memastikan bahwa negara-negara miskin juga mendapatkan perawatan dan vaksin COVID-19.

Enam belas perusahaan farmasi besar melakukan perjanjian untuk bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk meningkatkan produksi dan memastikan semua negara memiliki akses pada tes, terapi, dan vaksin COVID-19 yang terjangkau.

Baca Juga: Ketika Jokowi Tanyai Pedagang Soal ''Apa Itu Covid-19?''

CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky mengumumkan bahwa perusahaannya akan menyumbangkan hingga 500 juta dosis vaksin COVID-19. Jika terbukti aman dan efektif, vaksin akan dikirimkan sekitar pertengahan tahun depan untuk negara-negara berkembang. Pengujian tahap akhir vaksin telah dimulai minggu lalu.

WHO dan mitra lainnya mengatakan, dibutuhkan dana tambahan sekitar $ 35 miliar (Rp 520 Triliun) untuk mendanai program Access to COVID-19 Tools Accelerator. Sekitar $ 15 miliar (Rp 223 Triliun) dari jumlah itu dibutuhkan hingga akhir tahun ini untuk mendanai penelitian, pembuatan, pembelian obat-obatan dan vaksin, serta distribusinya.

Baca Juga: Rumah Adat Mandailing Diubah Jadi Tempat Isolasi dan Perawatan Pasien Corona

Access to COVID-19 Tools Accelerator bertujuan untuk menghasilkan 2 miliar dosis vaksin, 245 juta perawatan COVID, dan 500 juta tes. Lembaga ini juga mendistribusikannya di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

WHO mencatat bahwa Kanada, Jerman, Swedia, Inggris Raya dan Bank Dunia baru-baru ini menjanjikan sekitar $ 946 juta (Rp 14 Triliun) untuk membantu negara-negara berkembang memerangi pandemi.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x