Kompas TV internasional kompas dunia

Brazil Mengangkat Menkes Baru, Merupakan Menkes Ketiga Selama Pandemi

Kompas.tv - 17 September 2020, 08:59 WIB
brazil-mengangkat-menkes-baru-merupakan-menkes-ketiga-selama-pandemi
Presiden Brazil Jair Bolsonaro (kanan) menyerahkan pena kepada Menkes Brazil yang baru, Jenderal Eduardo Pazuello dalam acara pelantikannya di Brasilia, Rabu (16/9/2020). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

SAO PAULO, KOMPAS.TV – Brazil mengangkat Jenderal Eduardo Pazuello sebagai Menteri Kesehatan yang baru pada Rabu, (16/9/2020). Sebelumnya dia menduduki posisi sebagai pejabat sementara menteri kesehatan selama hampir empat bulan. Dia adalah menteri kesehatan yang ketiga di Brazil, selama pandemi Covid 19.

Seperti dilansir dari Associated Press, Pazuello adalah seorang ahli logistik tanpa pengalaman kesehatan sebelumnya. Sebelum Pazuello, dua menteri kesehatan sebelumnya meninggalkan posisi ini karena menemui ketidaksepakatan dengan Presiden Jair Bolsonaro mengenai cara yang tepat untuk memerangi virus corona.

Presiden Brazil Bolsonaro, dianggap meremehkan risiko COVID-19 sejak pandemi ini dimulai awal 2020. Ketika menghadiri upacara pelantikan Pazuello sebagai menteri Kesehatan, dia kembali menggembar-gemborkan obat antimalaria sebagai obat untuk Covid 19. Dia juga menyalahkan walikota dan gubernur karena membatasi kegiatan masyarakat. Sikap ini menjadi pemicu dua menteri kesehatan sebelumnya untuk keluar dari kabinet Bolsonaro.

Negeri Samba Brazil telah mengkonfirmasi lebih dari 15.000 kematian akibat COVID-19, ketika Jenderal Pazuello mengambil alih sebagai menteri kesehatan sementara pada bulan Mei. Dalam tiga bulan berikutnya, Brazil mencatat rata-rata 1.000 kematian per hari. Tren itu telah menurun dalam beberapa pekan terakhir, namun total korban tewas telah melampaui 134.000 orang, tertinggi kedua di dunia setelah AS.

"Kini kami telah berhasil mencapai situasi stabilitas yang terdefinisi dengan baik," kata Pazuello dalam acara pelantikannya.

Ada beberapa alasan mengapa jumlah kasus dan kematian di Brazil tetap tinggi untuk waktu yang lama. Salah satunya adalah karena Brasil memiliki populasi yang besar, dengan sekitar 210 juta orang. Virus pertama kali menyebar melalui wilayah tenggara dan utara. Kemudian setelah mulai surut di wilayah ini, corona mulai menyerang wilayah barat tengah dan selatan.

Bolsonaro memecat menteri kesehatan pertamanya karena mendukung tindakan karantina luas yang dilakukan para pemimpin lokal. Kemudian pengganti menteri yang pertama hanya menjabat selama kurang dari satu bulan. Menteri kesehatan kedua mengundurkan diri karena presiden mempromosikan obat antimalaria sebagai solusi untuk COVID-19.



TAG : Brazil

Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x