Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Mali Mundur usai Dikudeta dan Disekap, Militer Akan Langsungkan Pemilu

Kompas.tv - 20 Agustus 2020, 15:43 WIB
presiden-mali-mundur-usai-dikudeta-dan-disekap-militer-akan-langsungkan-pemilu
Kolonel Ismael Wague menyatakan telah mengambil alih Pemerintah Mali, Rabu (19/8/2020). (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati

BAMAKO. KOMPAS.TV - Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita memutuskan mundur dari jabatannya setelah disekap dan dikudeta oleh militer.

Pihak militer menegaskan mereka melakukan hal tersebut untuk mengembalikan stabilitas negara.

Selain itu, militer juga menegaskan telah menyiapkan pemerintahan transisi dan segera melakukan pemilu.

Baca Juga: Horor, Wanita Ini Hidup Lagi setelah Dinyatakan Meninggal dan Berada di Kamar Mayat

Presiden Keita, serta Perdana Menteri, Boubou Cisse serta pejabat pemerintah lainnya disekap oleh militer, Selasa (18/8/2020) waktu setempat.

Hal itu terjadi setelah unjuk rasa yang mendera Mali beberapa bulan terakhir. Keita pun kemudian memutuskan mundur dan membubarkan pemerintahan.

Pihak militer sendiri menamakan diri mereka sebagai Komite Nasional untuk Keselamatan Rakyat.

Baca Juga: Partai Demokrat Sebut Donald Trump Akrab dengan Diktator

Juru bicara Komite Nasional Keselamatan Rakyat, Kolonel Ismael Wague, mengungkapkan tindakan ini mereka lakukan untuk menghindari kekacauan lebih besar.

“Tensi sosial dan politik saat ini merusak berfungsinya negara untuk beberapa waktu. Mali berada dalam kekacauan, dengan anarki dan tidak aman, karena kesalahan pihak-pihak yang bertaggung jawab,” ujar Wague, Rabu (19/8/2020) waktu setempat dikutip Al Jazeera.

“Demokrasi sejati tidak berjalan dengan berpuas diri atau kelemahan otoritas negara, yang seharusnya menjamin kebebasan dan keamanan rakyat,” katanya.

Baca Juga: Australia Umumkan Vaksin Covid-19 Akan Digratiskan Bagi 25 Juta Warganya

Sementara itu, Kolonel Assimi Goita menegaskan dirinya merupakan pemimpin dari Nasional Komite untuk Keselamatan Rakyat.

Dia pun menegaskan dirinya akan berusaha keras menyelesaikan permasalahan yang kini tengah mendera Mali.

“Mali tengah menghadapi krisis di sosial dan politik. Tak ada ruang untuk kesalahan,” tutur Goita.

Baca Juga: Dituding Barack Obama Gagal, Donald Trump Lakukan Serangan Balasan

Meski begitu, aksi militer Mali ini dikecam oleh Dewan Keamanan (DK) PBB dan memerintahkan mereka untuk segera membebaskan Keita dan para pengikutnya.

Mali merupakan salah satu negara Afrika dengan tingkat kemiskinan tinggi di dunia.

Kudeta militer pun kerap terjadi di negara tersebut, serta kerap terjadi kekerasan antaretnis di sana.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x