> >

Status Darurat Covid-19 Dicabut, Epidemiolog Dicky Budiman: Harus Tetap Diwaspadai

Vod | 8 Mei 2023, 00:20 WIB

KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah akan menindaklanjuti keputusan WHO yang mengakhiri status darurat kesehatan global Covid-19.

Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut, secara epidemiologi, status pandemi Covid-19 sudah tak relevan.

Namun Covid-19 tetap harus diwaspadai, tertutama bagi kelompok berisiko tinggi.

Saat ini, penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia masih di atas angka 2.000 per hari.

Hingga 6 Mei 2023, total tercatat lebih dari 6,7 juta kasus Covid-19.

Lebih dari 6,6 juta orang sembuh dan lebih dari 161 ribu orang meninggal dunia.

Sedangkan untuk capaian vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama adalah 86,86 persen.

Dilanjutkan dosis kedua di 74,52 persen, dosis ketiga 37,88 persen, dan dosis keempat baru 1,74 persen.

Hampir semua negara sempat berjuang melawan Covid-19 yang nyaris memporak-porandakan sistem kesehatan, hingga perekonomian; termasuk Indonesia.

Pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus pertama positif Covid-19; dengan pasien pertama seorang ibu berusia 64 tahun, beserta putrinya berumur 31 tahun.

Indonesia menghadapi gelombang pertama Covid-19, sejak awal Maret 2020.

Gelombang kedua Covid-19 terjadi dengan munculnya varian Delta pada pertengahan tahun 2021.

Kasus Covid-19 kembali naik saat muncul varian Omicron, meski kondisinya tak separah Delta.

Pada 30 Desember 2022, pemerintah mencabut kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah karena Covid-19 semakin terkendali.

Penulis : Edwin-Zhan

Sumber : Kompas TV


TERBARU