> >

Bantah Gas Air Mata Berakibat Fatal, Polri: Penggunaan Berskala Tinggi pun Tidak Mematikan!

Vod | 10 Oktober 2022, 19:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membantah, jika penyebab meninggalnya korban tragedi Kanjuruhan karena tembakan gas air mata.

Dedi Prasetyo menyebut, kepolisian sudah menganalisis gas air mata yang digunakan saat kejadian di Stadion Kanjuruhan.

Polri menyatakan penggunaan gas air mata dalam skala tinggi, termasuk yang digunakan polisi di Stadion Kanjuruhan tidak mematikan. 

Baca Juga: Anggaran Gas Air Mata Polri 2022 Capai Rp160 M, tetapi Masih Gunakan Gas Kedaluwarsa di Kanjuruhan

Hal ini dungkap Polri berdasarkan keterangan Ahli Kimia dan Persenjataan dari UI dan Universitas Pertahanan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyebut, dari penjelasan para ahli dan dokter,  efek gas air mata memicu iritasi mata, kulit, dan pernapasan, bukan kematian.
 

Penulis : Shinta-Milenia

Sumber : Kompas TV


TERBARU