> >

Dampak Harga BBM Subsidi Naik, Tarif Angkutan Umum dan Harga Bahan Pokok Ikut Terimbas!

Vod | 6 September 2022, 13:10 WIB

SUKABUMI, KOMPAS.TV - Senin (05/09) siang, puluhan angkot jurusan Cisaat-Caringin, Sukabumi, Jawa Barat, terparkir kosong tanpa penumpang.

Para pengemudinya mogok beroperasi.

Mereka protes, karena belum ada kepastian soal kenaikan tarif.

Para pengemudi angkot ini berharap ada kenaikan seribu hingga Rp2.000 dari tarif lama, yaitu Rp6.000 untuk jarak jauh-dekat.

Di hari yang sama, di Kediri, Jawa Timur, bus antar kota dalam provinsi ke sejumlah daerah, sudah menerapkan tarif baru, sebagai imbas kenaikan harga BBM jenis solar subsidi.

Tapi, bagi para pengemudi bus, tarif baru yang naik 15 hingga 30 persen ini bagai makan buah simalakama.

Mereka takut ditinggal pelanggan.

Baca Juga: Massa Buruh Ancam Demo dan Mogok Nasional hingga Desember 2022, Tolak Kenaikan Harga BBM

Menjawab tuntutan kenaikan tarif angkutan umum ini, Kementerian Perhubungan berjanji segera mengkaji tarif baru, terutama pada moda transportasi darat.

Pasalnya bahan bakar minyak, menjadi komponen besar pada operasional layanan transportasi ini.

Pasca kenaikan harga BBM, Pertamina memastikan, stok BBM terdistribusi dengan baik, yang dimonitor lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center.

Meski stok BBM dijamin aman, imbas kenaikan harga BBM, kini mulai terasa pada harga-harga bahan pangan.

Sejumlah harga bahan pokok, di pasar tradisional di Malang, Jawa Timur, mulai naik.

Masyarakat pun kini harus semakin mengencangkan ikat pinggang, untuk mengatur pengeluaran.

Meski kenaikan harga tak terlalu besar, tapi merata, apalagi pada cabai dan sayur mayur.

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU