> >

Penyelidikan Pendanan Hingga Pemasok Senjata untuk KKB Harus Cepat dan Tepat!

Vod | 17 Juli 2022, 23:15 WIB

KOMPAS.TV - Warga sipil kembali menjadi korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata atau kelompok separatis teroris di Papua. Sebanyak 10 korban meninggal di Kabupaten Nduga karena tembakan senjata dari serangan pelaku yang berjumlah lebih dari 20 orang.

Polisi menyebut, serangan kepada warga dilakukan Kelompok Egianus Kogoya.

Pengejaran pelaku dilakukan, tapi di luar itu serangan kepada warga sipil di Papua kerap berulang.

Kantor Staf Presiden menyatakan optimalisasi institusi keamanan dilakukan demi keamanan di Papua. Dari data yang dikeluarkan Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, sejak 2010 hingga Maret 2022 ada 348 kasus tindak kekerasan di Papua, termasuk Papua Barat. Korban meninggal lebih dari 460, sebagian besar warga sipil. Begitu juga korban luka didominasi warga sipil.

Pelaku kekerasan didominasi kelompok kriminal bersenjata.
Kecaman datang dari berbagai pihak termasuk DPR, karena perlakuan kelompok kriminal bersenjata sudah melanggar HAM atau melanggar hak hidup warga sipil.

Kekerasan terhadap warga sipil di Papua kembali terjadi. Bagaimana solusinya? kita bahas bersama Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid dan Anggota Komisi I DPR, Dave Laksono. 

Penulis : kharismaningtyas

Sumber : Kompas TV


TERBARU