> >

Masih Ada Warga Kesulitan dapat Minyak Goreng, Apa Alasan Pemerintah Kembali Buka Ekspor CPO?

Vod | 21 Mei 2022, 15:00 WIB

MADIUN, KOMPAS.TV - Masyarakat membutuhkan minyak goreng murah dan mudah didapat seperti janji pemerintah.

Namun di sejumlah wilayah, hal ini bak jauh panggang dari api. Alias tak sesuai harapan.

Seperti yang terjadi di Pasar Dungus, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Ratusan jeriken dan galon milik pedagang pasar berjajar, menunggu mendapatkan minyak goreng curah seharga Rp14.500 per kilogramnya.

Dinas Perdagangan setempat, menyiapkan 6.000 kilogram minyak goreng curah dalam operasi pasar murah.

Sejak awal tahun, pemerintah telah jungkir balik mengeluarkan kebijakan, untuk mengendalikan pasokan serta harga minyak goreng.

Yang terbaru adalah membuka kembali keran ekspor CPO dan minyak goreng, meski belum sebulan kebijakan ini berjalan.

Menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, alasannya adalah karena terpenuhinya stok minyak dalam dalam negeri.

Baca Juga: Pembukaan Keran Ekspor Sawit Dikhawatirkan Sebabkan Harga MInyak Goreng Kembali Tinggi

Pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk menyiapkan cadangan minyak goreng, agar harga minyak goreng stabil di kisaran harga Rp14 ribu per liter.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, M Lutfi menyebut, sebelum adanya pelarangan ekspor, stok minyak goreng curah hanya sebesar 64.000 ton atau setara dengan 33,2 persen dari kebutuhan nasional.

Namun setelah ekspor dilarang, stok minyak goreng curah melonjak 108,74 persen dari kebutuhan nasional, atau sebesar 211 ribu ton.

Dengan dibukanya kembali keran ekspor minyak sawit mentah hingga produk turunannya, tentu memunculkan harapan.

Harga minyak goreng ramah di kantong, dan pasokannya kembali stabil.

Penulis : Dea-Davina

Sumber : Kompas TV


TERBARU