> >

Inovasi Make-Up Tak Biasa di Era Victoria, Tertarik Mencoba?

Sinau | 8 April 2022, 17:20 WIB

Tampil maksimal bisa dilakukan dengan penggunaan kosmetik. Hal ini sudah sudah populer bahkan sebelum Era Victoria (1837-1901).

Pada masa itu banyak wanita memilih tampilan yang lebih alami. Sehingga banyak item make-up pada masa itu yang meningkatkan fitur feminin tanpa meninggalkan jejak penggunaan kosmetik.

Namun, sebagian besar inovasi produk saat itu terbuat dari bahan kimia beracun yang akan merusak tubuh bahkan mengakibatkan kematian dalam jangka waktu panjang.

Berikut inovasi make-up dari yang aneh hingga menyeramkan Era Victoria:

1. Mesin Pembentuk Hidung

Obsesi terhadap bentuk hidung ternyata sudah ada sejak Era Victoria.

Karena belum tersedianya operasi plastik saat itu, orang-orang menggunakan “alat pembentuk hidung”.

Alat yang dipasang di wajah ini, bertugas menekan serta membentuk tulang rawan hidung.

2. Diet Cacing Pita

Salah satu tren paling populer di Era Victoria adalah korset pinggang yang sempit seperti jam pasir.

Namun banyak wanita yang masih menginginkan pinggang lebih kecil sehingga melakukan “diet cacing pita”.

Mereka akan makan pil yang bisa melepaskan cacing pita begitu berada di dalam perut dan membantu mempertahankan berat badan.

Ketika merasa cukup, mereka akan mengonsumsi obat untuk membunuh cacing pita dalam tubuhnya.

3. Obat Tetes Mata Pelebar Pupil

Pada Era Victoria, pria menyukai wanita dengan mata lebar dan berair.

Banyak wanita menggunakan obat tetes mata yang berasal dari tanaman nightshade yang dikenal beracun untuk membuat mata mereka jadi lebih menarik.

4. Eye Shadow Beracun

Meskipun tampil natural populer di Era Victoria. Beberapa wanita cukup berani untuk menggunakan riasan gelap dan menonjol saat berada di keramaian.

Mereka tidak tahu bahwa make-up saat itu dibuat menggunakan bahan kimia yang sangat beracun seperti vermilion, merkuri sulfida, dan cinnabar.

Yang mana zat ini dapat merusak kulit dan bahkan menyebabkan kematian jika digunakan berlebih.

Penulis : Arief-Rahman

Sumber : nationalgeographic.grid.id , History of Yesterday


TERBARU