> >

Kisah Kesederhanaan Soedradjad Djiwandono hingga Pernah Diperiksa KPK | ROSI

Rosi | 30 Maret 2024, 22:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekonom Senior/Gubernur BI periode 1993-1998 Profesor Soedradjad Djiwandono memiliki passion mengajar yang tinggi. Prof. Soedradjad menuturkan ia biasa makan di kantin dan naik bus umum untuk berkendara saat mengajar di Singapura. 

“Kalau kepingin gaji atau duit, jangan di situ kerjaannya. Kita harus berani hidup melarat. You have to accept from your salary or honorarium.” 

Ada lagi kisah kesederhanaan Gubernur Bank Indonesia periode 1993 - 1998 ini. Kala itu, Prof. Soedradjad menjadi saksi kasus aliran dana BI. Saat rumahnya diperiksa oleh 16 penyidik KPK, sejumlah wartawan yang hendak meliput sempat melewati rumahnya lantaran tidak menyangka bahwa rumah Soedradjad tak sebesar yang diduga. 

Di sisi lain pada momen tersebut, Soedradjad merasa dirinya betul-betul tidak bersalah dan telah mempraktikkan ilmu yang selama ini dimilikinya. Peristiwa tersebut membuat Soedradjad sempat down. Hanya keyakinannya yang membuat Soedradjad mampu bertahan. 

“My faith (keyakinan) yang memperkuat saya. Seandainya tidak punya faith, saya sudah bunuh diri karena pressure yang luar biasa.” 

Menantu dari Sumitro Djojohadikusumo ini juga menuturkan momen ketika dirinya diberhentikan sebagai Gubernur Bank Indonesia, setelah menutup sebanyak 16 bank pada Februari 1998. Ternyata, 3 dari 16 bank tersebut berkaitan dengan keluarga Presiden Soeharto. 

Di sisi lain, anak dari Sumitro Djojohadikusumo, yakni Prabowo Subianto diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad. 

Selengkapnya simak wawancara Rosianna Silalahi bersama Soedradjad Djiwandono di kanal youtube KompasTV. 

 

Link: https://www.youtube.com/watch?v=ih4sxGDK1Y8&t=2s 

Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini

Sumber : Kompas TV


TERBARU