Demokrasi di Antara Voice dan Noise - SATU MEJA (2)
Satu meja | 9 Februari 2019, 03:20 WIBWajah demokrasi di tahun politik lebih banyak diisi hal-hal yang tak perlu, marak sensasi, miskin substansi, dan saling tuding tak berkesudahan. “Noise” yang memenuhi ruang publik membuat masyarakat terpolarisasi dan apatis terhadap politik yang pada akhirnya akan mendegradasi demokrasi itu sendiri.
Di sisi lain, korupsi mengubah idealisme dan antusiasme menjadi sebuah sinisme. Bangsa ini telah menyaksikan berbagai noise dalam pemberantasan korupsi. Mulai dari kriminalisasi pimpinan KPK, wacana revisi UU KPK, hak angket, hingga teror terhadap pimpinan dan personel KPK yang tak berkesudahan. Korupsi pada akhirnya akan menghancurkan demokrasi.
Pada titik inilah “voice” diperlukan. Voice yang dapat membangkitkan kembali akal sehat. Voice yang terus mengajak masyarakat untuk selalu waras dalam menyikapi situasi dan tantangan yang hidup di masyarakat. Voice berupa niat dan kesungguhan dalam pemberantasan korupsi yang tak terkooptasi.
#SatuMeja
Penulis : D-I-M
Sumber : Kompas TV