> >

Belanja Daerah Lelet, Emil Dardak: Banyak Rapelan. Ganjar: Lelang Bertele-tele | B-TALK (2)

B-talk | 2 Juni 2021, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPASTV - Pemimpin daerah meminta, cara melihat penyerapan anggaran tidak disamaratakan setiap daerah. Menyusul arahan Presiden, pemerintah provinsi sudah melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah sampai tingkat kabupaten sekaligus KPK.Tujuannya agar dana daerah yang ada di perbankan tidak disalah fungsikan.

Tahun lalu ada penyerapan yang tersendat karena harus menyesuakian dengan kondisi pandemic covid-19. Tetapi upaya percepatan tetap berjalan.

Belanja daerah saat ini sedikit tersendat karena ada permintaan refocusing anggaran. Tetapi kembali, penataan fokus prioritas ini tetap harus menunggu petunjuk laksana (juklak) dan junis (juknis) dari pemerintah pusat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, tetap akan mendorong kabupaten dan kota untuk belanja, meski melewatkan proses lelang yang bertele-tele. Mendorong belanja juga harus melihat pemasukan daerah.

Kementerian Keuangan membaca pola belanja daerah selalu menumpuk di kuartal tiga dan empat. Hal ini yang harus diurai secara sistem. Kontrak yang biasa terbentuk bulan Juni, biasanya proyeknya baru bisa berjalan di Agustus.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, belanja yang menumpuk juga terletak pada  sistem pembayaran yang dirapel. Penyedia jasa dan barang biasanya lebih suka mencairkan dana sekaligus, bukan bertahap sesuai perencanaan proyek. 

Penulis : Krisna-Aditomo

Sumber : Kompas TV


TERBARU