> >

Nah Ini Dia, 3 Pendapat Kematian Abu Lahab yang Tragis

Beranda islami | 3 Februari 2020, 19:19 WIB
Lahab berarti api yang menyala-nyala. Sebutan itu disematkan ayahnya kepada Abu Lahab karena waktu kecil ia dikenal dari wajahnya yang tampak cerah (Gambar Ilustrasi) (foto: agung pribadi)

JAKARTA - Abu Lahab merupakan salah seorang paman Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam yang memiliki nama asli Abdul Uzza bin Abdul Mutholib. Lahab berarti 'yang menyala-nyala.' Sebutan itu disematkan karena waktu kecil dia dikenal dari wajahnya yang tampak cerah.

Allah SWT melaknat Abu Lahab karena perilakunya yang amat buruk terhadap Nabi. Namanya bahkan diabadikan dalam Al Quran melalui surah al-Lahab yang terdiri atas lima ayat.

 Ia memiliki sebuah rumah di kaki gunung yang kini dinamakan sesuai dengan namanya sendiri yakni Jabal Abu Lahab atau Gunung Abu Lahab.

Setelah mendengar kabar kekalahan kaum kafir Quraisy dalam perang Badar Al Kubro, tujuh hari kemudian Abu Lahab pergi ke Makkah Al Mukarromah dan meninggal dunia, kemudian dia dikuburkan di kaki gunung Jabal Abu Lahab. Istrinya yang bernama Arwa binti Harb bin Umayyah atau lebih dikenal sebagai Ummu Jamil juga di makamkan di kaki gunung ini bersama dengannya.

Kemudian ada tiga pendapat yang mengisahkan tentang kematian Abu Lahab,

Pertama disebutkan bahwa ia meninggal terjangkit penyakit kusta setelah mendengar kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar Al Qubro, disebutkan bahwa selama 3 hari mayat Abu Lahab tidak dimakamkan hingga membusuk. Tidak ada orang yang berani mendekat, hingga akhirnya bau busuk dari mayat Abu Lahab semakin menjadi, maka kaum Quraish menggalikan lubang kubur untuknya. Kemudian mayat Abu Lahab di dorong dengan sebilah kayu hingga masuk kedalam lubang itu. Dari jauh orang-orang Quraish melempari mayat Abu Lahab dengan batu hingga mereka yakin bahwa mayat Abu Lahab benar-benar telah tertutup rapat oleh timbunan batu.

Riwayat kedua menyebutkan penyebab penyakitnya karena hantaman Ummu Fadl yaitu Istri sayiddina Abbas yang marah karena sang budak, Abu Ro'fi dipukul Abu Lahab setelah gembira atas kemenangan Muslim. Ummu Fadl mencabut tiang kemahnya kemudian memukul kepala Abu Lahab seraya berkata : "Beraninya kamu memukul Abu Ro'fi saat majikannya tidak ada". Kepala Abu Lahab terluka parah dan bercucuran darah. Lantas ia pergi meninggalkan rumah saudaranya Abbas. Selang tujuh malam, luka parah itu kian membekas sampai ke otak hingga menyebabkan pembusukan

Sedangkan riwayat ketiga mengungkapkan kisah tentang kematian Abu Lahab dan Istrinya Ummu Jamil yang dalam Al Quran disebut "Hammalatal Hathob". Bahwa suatu ketika Nabi melintasi jalan di area ini, istri Abu Lahab melempari beliau dengan ranting berduri yang dibawa di lehernya, lalu ranting-ranting berduri itu terjebak di kerudungnya, seketika itu tanah bergerak menyeret Ummu Jamil ke depan hingga membuatnya bertabrakan dengan suami yang sedang berjalan di depannya, keduanya pun tewas seketika.

wallahu a’lam bis-shawab

Penulis : Agung-Pribadi

Sumber : Kompas TV


TERBARU